Jumat, 16 Mei 2014

METODE PEMBELAJARAN


Metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsung pembelajaran (Sudjana, 2005:76).
Menurut Wina sanjaya (2008) metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang bisa digunakan diantaranya: ceramah, diskusi demonstrasi, tanya jawab, dan eksperimen.

1.      Metode Ceramah
            Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan secara langsung kepada sekelompok siswa.
a.       Kelebihan metode ceramah
1)      Ceramah merupakan metode yang `murah` dan ` mudah` untuk dilakukan. Murah dalam hal ini dimaksudkan proses ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap, berbeda dengan metode yang lain seperti demonstrasi atau peragaan. Sedangkan mudah, memang ceramah hanya mengandalkan suara guru, dengan demikian tidak terlalu memerlukan siapan yang rumit.
2)      Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh guru dalam waktu singkat.
3)      Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan. Artinya guru dapat mengatur pokok-pokok materi mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
4)      Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, oleh karena sepenuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang memberikan ceramah.
5)      Organisasi keals dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih sederhana. Ceramah tidak memerlukan setting keals beragam, atau tidak memerlukan persiapan-persiapan yang rumit. Asal siswa dapat menempati tempat duduk untuk mendengarkan guru, maka ceramah sudah dapat dilakukan.

b.      Kelemahan metode ceramah
1)      Materi yang dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru. Kelemahan itu memang kelemahan paling dominan, sebab apa yang diberikan guru adalah apa yang dikuasainya, sehingga apa yang dikusai siswa pun akan tergantung pada apa yang dikuasai guru.
2)      Ceramah yang tidak sesuai disertai dengan peragaan dpat mengakibatkan verbalisme. Verbalisme adalah penyakit yang sangat mungkin disebabkan oleh proses ceramah.
3)      Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur dengan baik, ceramah sering di anggap sebagai metode yang membosankan.
4)      Mealui ceramah sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah paham atau mengerti apa yang dijelaskan atau belum. Walaupun ketika siswa diberi kesempatan untuk bertanya, dan tidak ada seorangpun yang bertanya, semua itu tidak menjamin siswa seluruhnya sudah paham.

c.       Langkah-langkah menggunakan metode ceramah
ü  Tahap persiapan
Ø  merumuskan apa yang ingin dicapai.
Ø  Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan.
Ø  Mempersiapkan alat bantu.

ü  Tahap pelaksanaan
Ø  langkah pembukaan : keberhasilan pelaksanaan ceramah ditentukan oleh langkah ini. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya pertama yakinkan bahwa siswa dapat memahami tujuan yang akan dicapai. Kedua lakukan langkah apersepsi, yaitu langkah menghubungkan materi pelajaran yang lalu dengan materi pelajaran yang akan disampaikan.
Ø  Langkah penyajian : penyampaian materi pembelajaran dengan cara bertutur. Agar ceramah menjadi berkualitas, guru harus bisa menjaga perhatian siswa agar tetap terarah pada materi. Untuk menjaga perhatian ada beberapa hal yang dapat di lakukan.
§  Menjaga kontak mata secara terus-menerus dengan siswa.
§  Gunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dicerna oleh siswa
§  Sajikan materi pembelajaran secara sistematis, tidak melompat-lompat, agar mudah ditangkap oleh siswa.
§  Tanggapilah respon siswa dengan segera.
§  Jagalah kelas tetap kondusif dan menggairahkan untuk belajar.
Ø  Langkah mengakhiri atau menutup ceramah : ditutup dengan rangkaian pokok materi agar materi yang telah disampaikan bisa dipahami dan dikuasai serta diingat oleh peserta didik. Hal-hal yang perlu dilakukan
§  Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan atau menrangkum materi pelajaran yang barussaja disampaikan.
§  Merangsang siswa untuk dapat menanggapi atau memberi semacam ulasan tentang materi pembelajaran yang telah dismpaikan.
§  Melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa menguasai materi.

d.      Sintak atau fase ceramah
1.      Persiapan : guru menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran dan pokok-pokok masalah yang akan dibahas. Guru memperbanyak bahan apersepsi untuk membantu mereka memahami pelajaran yang disajikan.
2.      Penyajian : guru menyajikan bahan-bahan yang berkenaan dengan pokok-pokok masalah.
3.      Generalisasi : unsur yang sama dan berlainan dihimpun untuk mendapat kesimpulan-kesimpulan mengenai pokok-pokok masalah.
4.      Aplikasi penggunaan : kesimpulan yang diperoleh digunakan dalam berbagai situasi sehingga nyata makna kesimpulan itu.

e.       Metode ceramah wajar dilakukan jika
1.      Ingin mengajar topok baru.
2.      Tidak ada sumber bahan pelajaran pada siswa/
3.      Menghadapi sejumlah siswa yang besar.

f.       Hal-hal yang perlu  diperhatikan
1.      Metode ceramah digunakan jika julah siswa cukup besar.
2.      Dilakukan atau digunakan jika akan memperkenalkan materi pelajaran yang baru.
3.      Digunakan mika khalayaknya mampu menerima informasi melalui kata-kata,
4.      Diselingi dengan gambar dab alat visual lainnya.
5.      Guru harus berlatih dahulu.

g.      Usaha untuk mengatasi kesulitan dalam metode ceramah.
1.      Memberikan penjelasan dengan memberi keterangan keterangan, gerak, contoh, atau dengan alat peraga.
2.      Selingi metode ceramah dengan metode lain agar tidak membosankan.
3.      Susunlah langkah-langkah ceramah secara sistematis.
4.      Penggunaan alat-alat pelajaran visual untuk memahami pelajaran.

2.     Metode Demonstrasi
            Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan (Wina Sanjaya : 2006). Metode ini sangat efektif sebab membantu siswa untuk mencari jawaban dengan jawaban usaha sendiri berdasarkan data atau fakta yang baner (Depdiknas : 2006).
a.       Kelebihan metode demonstrasi.
1.      Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung memerhatikan bahan pelajaran yhang dijelaskan.
2.      Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tidak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
3.      Dengan cara mengamati langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandinhgkan antara teori dan kenyataan.
4.      Mengurangi kesalahan-kesalahan dari pada hanya membaca atau mendengarkan.
5.      Mengembangkan kecakapan dan keterampilan.

b.      Kelemahan metode demonstrasi.
1.      Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan netode ini tidak efektif.
2.      Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai.
3.      Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih professional.
4.      Tidak semua dapat dilakukan dalam kelas.

c.       Alasan menggunakan demonstrasi.
1.      Tidak semua topic dapat dijelaskan secara gambling dan konkrit melalui penjelasan atau diskusi.
2.      Karena tujuan dan sifat meteri pelajaran yang menuntut dilakukan peragaan berupa demonstrasi.
3.      Tipe belajar siswa yang berbeda-beda.
4.      Memudahkan mengajar suatu proses atau cara kerja.

d.      Langkah-langkah demonstrasi
1.      Tahap persiapan
ü  Rumusan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi.
ü  Persiapkan garis bessar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan.
ü  Lakukan uji coba demonstrasi.
2.      Tahap pelaksanaan.
ü  Langkah pembukaan :
- atur tempat duduk
-       Kemukakan tujuan yang harus dicapai siswa.
-          Kemukakan tugas yang harus dilakukan siswa.
ü  Langkah pelaksanaan demonstrasi :
 - di mulai dengan kegiatan yang merangsang siswa berpikir.
- ciptakan suasana yang santai bukan menegangkan.
- yakinkan bahwa semua siswa memerhatikan demonstrasi.
- beri kesempatan siswa berpikir lebih lanjut sesuai dengan demonstrasi.
ü  Langkah mengakhiri demonstrasi : memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran.

e.       Kesulitan demonstrasi.
1.      Guru harus mencoba berkali-kali agar demonstrasi berhasil sehingga memerlukan waktu yang lama.
2.      Memerlukan peralatan, bahan dan tempat yang memadai dengan kata lain metode ini membutuhkan biaya yang sangat besar.
3.      Memerlukan keterampilan dan kemampuan yang khusus.

f.       Cara mengatasi kesulitan
1.      Guru harus terampil melakukan demonstrasi.
2.      Melengkapi sumber, alat dan media pembelajaran yang diperlukan.
3.      Mengatur waktu sebaik mungkin.
4.      Membuat rancangan persiapan sebaik mungkin.

3.       Metode diskusi
Metode diskusi adalah metode pembelajaran ynag menghadapkan siswa pada suatu permasalahan.Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan (Killen, 1998).
Beberapa manfaat dari diskusi adalah keberanian dan kreatifitas siswa dalam mengemukakan gagasan menjadi terangsang, siswa terbiasa bertukar pikiran dengan teman, menghargai dan menerima pendapat oranng lain, dan bertanggung jawab terhadap hasil pemikiran bersama.

Sintak atau fase diskusi
a.       Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara penyelesaiannya.
b.      Guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok diskusi, memilih pemimpin diskusi, mengatur tempat duduk, ruangan, sarana, dan lain-lain.
c.       Para siswa berdiskusi dalam kelompok masingh-masing sedangkan guru berkeliling dari satu kelompok ke kelompok yang lain serta memberi bantuan dan dorongan agar setiap kelompok aktif.
d.      Pencatatan hasil diskusi.

Langkah-langkah Diskusi
a.       Langkah persiapan
§  Merumuskan tujuan yang ingun dicapai.
§  Menentukan jenis diskusi sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
§  Menetapkan masalah yang akan dibahas.
§  Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi.
b.   Pelaksanaan Diskusi
§  Memeriksa segala persiapan yang memengaruhi kelancara diskusi.
§  Memberi pengarahan sebelum melaksanakan diskusi.
§  Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan yang ditetapkan.
§  Memberikan keempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk mengungkapkan gagasan mereka.
§  Mengendalikan pembicaraan kepada masalah yang dibahas.
c.       Menutup diskusi
§  Membuat pokok-pokok pembahasan dan kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi.
§  Me-review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.

Jenis jenis diskusi
1.      Diskusi Kelas : proses pemecahan masalah yang dilakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi.
2.      Diskusi kelompok kecil : dilakukan dengan membagi siswa dalam kelompok-kelompok. Jumlah anggota kelompok antara 3-5 orang.
3.      Symposium : adalah metode mengajar dengan membahas suatu persoalan di pandang dari berbagai sudut pandang berdasarkan keahlian.
4.      Diskusi panel : adalah pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa orang panelis yang biasanya terdiri dari 4-5 orang di hadapan audience.
5.      Informal debate : bentuk diskusi dibagi menjadi 2 tim seimbang.
6.      The open discussion group : bentuk diskusi akan dapat mendorong siswa agar lebih tertarik untuk berdiskusi.

Keunggulan diskusi
1.      Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam kegiatan belajar mengajar.
2.      Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.
3.      Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal.
4.      Melatih siswa untuk menghargai orang lain.
5.      Membina suatu tanggung jawab mengenai suatu pendapat, kesimpulan atau keputusan yang akan diambil.

Kelemahan Diskusi
1.      Sering terjasi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara.
2.      Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.
3.      Memerlukan  waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan.
4.      Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol.

4.     Metode Simulasi
Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip atau keterampilan tertentu. Untuk mengembangkan pemahaman dan penghayatan terhadap suatu peristiwa, penggunaan simulasi akan sangat bermanfaat.

Langkah-langkah simulasi
1.      Persiapan
-          Metapkan topic atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai oleh simulasi.
-          Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan.
-          Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan yang harus dimainkan oleh pameran, serta waktu yang disediakan.
-          Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya pada siswa yang terlibat dalam pemeranan simulasi.
2.      Pelaksanaan simulasi
-          Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran.
-          Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian.
-          Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapatkan kesulitan.
-          Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak
3.      Penutup
-          Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi cerita yang disimilasikan.
-          Merumuskan kesimpulan.

Jenis jenis Simulasi
1.      Sosiodrama
Adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena social, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia.
2.      Psikodrama
Adalah metode pembelajaran dengan bermain peran yang bertitik tolok dari permasalahan-permasalahan psikologis.
3.      Role playing
Adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa actual, atau kejadian-kejadian yang mungkin muncul.

Kelebihan metode simulasi
1.      Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapin situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun dunia kerja.
2.      Simulasi dapat mengembangkan kreatifitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dnegan topic yang disimulasikan.
3.      Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
4.      Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi social yang problematis.
5.      Simulasi dapat meningkatkan gairah naskah dalam proses pembelajaran.

Kelemahan metode simulasi
1.      Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan dilapangan.
2.      Pengolahan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
3.      Factor psikologis seperti rasa mali dan takut sering memengaruhi siswa dalam melakukan simulasi.


5.     Metode Tanya Jawab
Menurut Roestiyah H.K metode tanya jawab adalah suatu teknik untuk memberikan motivasi pada siswa agar bangkit pemikirannya untuk bertanya selama mendengarkan pelajaran, atau guru mengajukan pertanyaan dan siswa yang menjawab.
Menurut Leam didaktik metodik adalah suatu car dimana guru pada umumnya berusaha menanyakan apakah siswa lelah mengetahui fakta tertentu yang sudah diajarkan, atau apakah proses pemikiran yang dipakai oleh siswa.
Dengan menggunakan metode ini siswa menjadi lebih aktif dari pada belajar mengajar dengan ekspositori.

Tujuan yang ingin dicapai
1.      Untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi pelajaran.
2.      Untuk merangsang siswa berfikir.
3.      Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan masalah yang belum di pahami.
4.      Agar siswa mengerti dan mengingat tentang fakta yang dipelajari, didengar maupun dibaca sehingga mereka memiliki pengertian yang mendalam.
5.      Menjelaskan langkah-langkah berfikir atau proses yang ditempuh dalam memecahkan masalah, sehingga jalan pikiran siswa tidak loncat-loncat dan merugikan siswa.

Langkah-langkah tanya jawab
1.      Merumuskan tujuan sejelas-jelasnya dalam bentuk khusus berpusat pada tingkah laku siswa.
2.      Mencari alas an mengapa menggunakan metode ini.
3.      Menetapkan kemungkinan jawaban pertanyaan apakah yang mengandung banyak masalah atau hanya terbatas jawaban ‘ya’ atau ‘tidak’.
4.      Menetapkan kemungkinan jawaban untuk menjaga agar tidak menyimpang dari persoalan.

Kelebihan Tanya Jawab
1.      Pelaksanaan tanya jawab dikelas akan lebih hidup ,karena sambutan kelas baik.
2.      Siswa tidak hanya mendengarkan saja.
3.      Partisipasi siswa lebih besar dan berusaha mendengar pertanyaan guru dengan baik dan mencoba memberi jawaban yang tepat.
4.      Siswa menerima pelajaran dengan aktif.

Kelemahan Tanya Jawab
1.      Kelancaran jalannya pelajaran agag terhambat karena diselingi tanya jawab.
2.      Jawaban siswa belum tentu benar bahkan ada yang menyimpang.
3.      Dibutuhkan waktu yang lama untuk memperoleh jawaban yang benar.

6.     Metode Eksperimen
Metode eksperimen menurut Djamarah (2002) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar, dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu.
Pembelajarandengan eksperimen dapat membantu guru dalam menghubungkan pelajaran dengan dunia nyata.

Tujuan eksperimen
1.      Agar peserta didik mampu mengumpulkan informasi, fakta atau data yang diperoleh
2.      Melatih peserta didik merancang, mempersiapkan, melaksanakan, melaporkan percobaan.
3.      Melatih peserta didik menggunakkan logika berfikir untuk menarik kesimpulan dari fakta-fakta, data atau informasi yang terkumpul dari percobaan.

Sintak atau fase eksperimen
1.      Tahap persiapan
a.       Merumuskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai dengan eksperimen.
b.      Menyiapkan materi pelajaran yang diajarkan melalui eksperimen.
c.       Menyiapkan alat, sarana, dan bahan yang diperlukan.
d.      Menyiapkan panduan prosedur pelaksanaan eksperimen.
2.      Tahap pelaksanan
a.       Kegiatan pembukaan.
b.      Kegiatan inti.
c.       Mengakhiri.

Langkah-langkah eksperimen
a.       Persiapan
Menyiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan dalam eksperimen.
b.      Pelaksanaan
Siswa dibimbing oleh guru malekukan eksperimen.
c.       Evaluasi
Siswa membuat kesimpulan dari hasil pengamatan dan mengisi lembar pengamatan yang disediakan.

Alasan penggunaan eksperimen
1.      Dapat menumbuhkan cara berfikir rasional dan ilmiah.
2.      Memungkinkan siswa belajar aktif dan mandiri.
3.      Mengembangkan sikap dan perilaku kritis, tidak mdah percaya sebelum ada buktinya.



Keunggulan Eksperimen
1.      Membuat siswa percaya  pada kebenaran kesimpulan percobaan sendiri dari pada cerita orang lain.
2.      Siswa aktif mengumpulkan fakta informasi, yang diperlukan melalui lpercobaan yang dilakukan.
3.      Dapat digunakan untuk melaksanakan prosedur metode ilmiah.
4.      Hasil belajar dikuasai siswa dengan baik dan tahan lama dalam ingatan.
5.      Menghilangkan verbalisme.

Kelemahan Eksperimen
1.      Memerlukan peralatan dan bahan percobaan yang lengkap serta umumnya mahal.
2.      Dapat menghambat lajunya pembelajaran sebab eksperimen memerlukan waktu yang lama.
3.      Kesalahan eksperimen berakibat fatal pada penarikan kesimpulan.
4.      Belum tentu semua guru menguasai metode eksperimen.

Cara mengatasi kesulitan eksperimen
1.      Guru harus menjelaskan secara gambling hasil yang ingin dicapai dari suatu eksperimen.
2.      Guru harus menjelaskan prosedur, bahan, peralatan eksperimen dan variabel yang dikontrol dan hal yang perlu dicatat.
3.      Mengawasi dan memberi bantuan pada pelaksanaan eksperimen.
4.      Meminta setiap siswa melaporkan proses dan hasil dari eksperimen.

7.     Metode Study Tour (Karya wisata)
Metode study tour Study tour (karya wisata) adalah metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik.
Kelebihan dari metode karya wisata adalah sebagai berikut  :
1.      Prinsip metode pembelajaran ini cukup modern yakni dengan  memanfaatkan lingkungan yang nyata dalam pembelajaran.
2.      Mampu untuk merangsang  kreatifitas peserta didik.
3.      Mendorong peserta  didik  agar belajar secara konferhensif dan integral.
4.      Membuat peserta didik mampu menjawab tugas dari guru dengan data atau peristiwa secara langsung.
Sedangkan kekurangan dari metode ini adalah sebagai  berikut :
1.      Butuh persiapan dan perencanaan yang cukup matang.
2.      Unsur rekreasinya biasanya  lebih  dominan dibandingkan unsur pembelajarannya.
3.      Sulit mengatur peserta didik yang  jumlahnya besar.
4.      Membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
5.      Jika objek tidak  dapat diamati  dengan baik, akan  membuat peserta didik menjadi bingung.

8.      Metode Latihan Keterampilan
Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu (misal: membuat tas dari mute). Metode latihan keterampilan ini bertujuan membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.

a. Kelebihan Metode Latihan
1) Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
2) Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
3) Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.

b. Kekurangan Metode Latihan
1) Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dan pengertian.
2) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
3) Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.
4) Dapat menimbulkan verbalisme.

9.     Metode Pengajaran Beregu
Metode pembelajaran beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas.Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya,setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiapsiswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut.

10.  Peer Theaching Method
Metode Peer Theaching sama juga dengan mengajar sesama teman, yaitu suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri.

Langkah – langkah Pelaksanaan Metode Peer Teaching
1.      Cara pertama dalam menggunakan strategi ini yaitu, setelah melakukan apersepsi atau memberi salam dan melakukan pre test terhadap materi minggu lalu, guru juga menghubungkan materi minggu lalu dengan topik yang akan dibahas pada waktu itu. Kemudian guru menerangkan secara umum tentang topik yang dibahas pada waktu itu. Kemudian guru membuat kelompok antar siswa secara merata, artinya dalam satu kelompok terdapat siswa yang pintar sedang dan kurang pintar. Maksudnya agar terdapat keseragaman pemikiran nantinya.
2.      Langkah berikutnya adalah menjelaskan secara detil materi yang akan dibahas pada waktu itu meliputi indicator yang harus dicapai oleh siswa pada waktu itu. Selanjutnya siswa diberikan lembaran berisi tugas berupa pertanyaan untuk didiskusikan menurut pengetahuan yang mereka kuasai.
3.      Dalam lembaran tersebut setiap kelompok diminta untuk memberikan pendapat menurut persepsi mereka sendiri masing-masing, lalu satu pendapat didiskusikan sampai permasalahan yang di indikasikan terpecahkan. Dalam diskusi tersebut di tuntut setiap anggota kelompok memberikan tanggapan serta pendapat mereka sendiri yang nantinya akan di satukan dalam satu kesimpulan yang mengerucut pada tujuan yang hendak dicapai dalam materi tersebut. Peran guru di sini adalah mengawasi serta mengamati kegiatan diskusi yang dilakukan setiap kelompok siswa, serta memberikan bantuan bila mereka mendapatkan kesulitan dalam hal-hal tertentu, namun bukan berarti guru harus ikut memecahkan masalah tersebut. Mengenai pemecahan masalah tersebut, setiap kelompok siswa harus memikirkannya sendiri dan tidak keluar dari batasan materi yang diberikan pada waktu itu. Bila ada yang menyimpang dari koridor, maka guru harus mengembalikan perdebatan mereka ke materi semula.
4.      Bila masing-masing setiap kelompok telah selesai melaksanakan semua instruksi yang ada dalam lembaran kerja tersebut, maka setiap kelompok harus merumuskan hasil diskusinya dalam satu kesimpulan yang telah disepakati bersama. Kemudian hasil diskusinya diserahkan ke guru dalam bentuk lembaran yang ditulis rapi.
5.       Selanjutnya guru memerintahkan setiap kelompok satu per satu membacakan hasil diskusinya. Hasil diskusi yang dibacakan di depan kelompok yang lainnya. Sementara kelompok yang lain memberikan tanggapan tentang hasil diskusi kelompok tersebut serta memberikan pendapat atau sanggahan kepada kelompok tersebut. Setiap masalah baru yang muncul, dicatat guru.
6.     Terakhir, semua masalah yang muncul pada waktu diskusi kelompok tersebut diberikan solusinya oleh guru. Dan guru mengevaluasi serta menyimpulkan semua masalah dan pemecahannya kepada seluruh anggota kelas. Sehingga terdapat satu pemahaman yang seragam bagi setiap siswa. Terakhir guru memberikan tugas kepada siswa untuk merangkum semua penjelasan guru tadi untuk dikumpulkan sebagai post test bagi siswa.

Keunggulan dan Kelemahan Metode Peer Teaching
a.    Keunggulan metode peer teaching
·            Meningkatkan motivasi belajar siswa
·            Meningkatkan kualitas dan proses pembelajaran
·            Meningkatkan interaktif sosial siswa dalam pembelajaran
·            Mendorong siswa ke arah berpikir tingkat tinggi
·            Mengembangkan keterampilan bekerja dalam kelompok
·            Meningkatan rasa tanggung jawab untuk belajar sendiri
·            Membangun semangat bekerja sama
·            Melatih keterampilan berkomunikasi
·            Meningkatkan hasil belajar

b.        Kelemahan metode peer teaching
·            Memerlukan waktu yang relatif lama
·            Jika siswa tidak memiliki dasar pengetahuan yang relevan maka metode ini menjadi tidak efektif
·            Kemungkinan didominasi oleh siswa yang suka berbicara, pintar, atau yang ingin menonjolkan diri
·            Tidak semua guru benar-benar memahami cara masing-masing siswa bekerja di kelompok
·            Perlu dimodifikasi agar sesuai diterapkan pada siswa SD (teknik ini biasanya diterapkan di PT)
·            Memerlukan perhatian guru yang ekstra ketat

11.                        Metode Pemecahan Masalah (problem solving method)
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekadar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebabdalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulaidengan mencari data sampai pada menarik kesimpulan.
Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir danmenggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan olehsiswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencobamengeluarkan pendapatnya.
a. Kelebihan metode problem solving.
(1) dapat membuat peserta didik menjadi lebih menghayati kehidupan sehari-hari.
(2) dapat melatih dan membiasakan para peserta didik untuk menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil.
(3) dapat mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik secara kreatif.
(4) peserta didik sudah mulai dilatih untuk memecahkan masalahnya.

b. Kekurangan metode problem solving.
(1) memerlukan cukup banyak waktu.
(2) melibatkan lebih banyak orang
(3) dapat mengubah kebiasaan peserta didik belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru.
(4) dapat diterapkan secara langsung yaitu untuk memecahkan masalah.

112.                          Metode ceramah plus.
              Metode ceramah plus adalah metode mengajar yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah gabung dengan metode lainnya.Dalam hal ini penulis akan menguraikan tiga macam metode ceramah plus yaitu :
a.       Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas (CPTT).
Metode ini adalah metode mengajar gabungan antara ceramah dengan tanya jawab dan pemberian tugas.
Metode campuran ini idealnya dilakukan secar tertib, yaitu :
·   Penyampaian materi oleh guru.
·   Pemberian peluang bertanya jawab antara guru dan siswa.
·   Pemberian tugas kepada siswa.

b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas (CPDT).
Metode ini dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan pengkombinasiannya, yaitu pertama guru menguraikan materi pelajaran, kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi tugas.

c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL).

Metode ini dalah merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan latihan (drill).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar