Metode
pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan
dengan siswa pada saat berlangsung pembelajaran (Sudjana, 2005:76).
Menurut Wina
sanjaya (2008) metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun
tercapai secara optimal. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang bisa
digunakan diantaranya: ceramah, diskusi demonstrasi, tanya jawab, dan
eksperimen.
1. Metode Ceramah
Metode
ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara
lisan atau penjelasan secara langsung kepada sekelompok siswa.
a.
Kelebihan
metode ceramah
1)
Ceramah
merupakan metode yang `murah` dan ` mudah` untuk dilakukan. Murah dalam hal ini
dimaksudkan proses ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap,
berbeda dengan metode yang lain seperti demonstrasi atau peragaan. Sedangkan
mudah, memang ceramah hanya mengandalkan suara guru, dengan demikian tidak
terlalu memerlukan siapan yang rumit.
2)
Ceramah
dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi pelajaran yang
banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh guru dalam waktu
singkat.
3)
Ceramah
dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan. Artinya guru dapat
mengatur pokok-pokok materi mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan
dan tujuan yang ingin dicapai.
4)
Melalui
ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, oleh karena sepenuhnya kelas
merupakan tanggung jawab guru yang memberikan ceramah.
5)
Organisasi
keals dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih sederhana. Ceramah
tidak memerlukan setting keals beragam, atau tidak memerlukan
persiapan-persiapan yang rumit. Asal siswa dapat menempati tempat duduk untuk
mendengarkan guru, maka ceramah sudah dapat dilakukan.
b.
Kelemahan metode ceramah
1)
Materi yang dikuasai siswa
sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru. Kelemahan
itu memang kelemahan paling dominan, sebab apa yang diberikan guru adalah apa
yang dikuasainya, sehingga apa yang dikusai siswa pun akan tergantung pada apa
yang dikuasai guru.
2)
Ceramah yang tidak sesuai
disertai dengan peragaan dpat mengakibatkan verbalisme. Verbalisme adalah
penyakit yang sangat mungkin disebabkan oleh proses ceramah.
3)
Guru yang kurang memiliki
kemampuan bertutur dengan baik, ceramah sering di anggap sebagai metode yang
membosankan.
4)
Mealui ceramah sangat sulit untuk
mengetahui apakah seluruh siswa sudah paham atau mengerti apa yang dijelaskan
atau belum. Walaupun ketika siswa diberi kesempatan untuk bertanya, dan tidak
ada seorangpun yang bertanya, semua itu tidak menjamin siswa seluruhnya sudah
paham.
c.
Langkah-langkah menggunakan
metode ceramah
ü
Tahap persiapan
Ø
merumuskan apa yang ingin
dicapai.
Ø
Menentukan pokok-pokok materi
yang akan diceramahkan.
Ø
Mempersiapkan alat bantu.
ü
Tahap pelaksanaan
Ø
langkah pembukaan : keberhasilan
pelaksanaan ceramah ditentukan oleh langkah ini. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan diantaranya pertama yakinkan bahwa siswa dapat memahami tujuan
yang akan dicapai. Kedua lakukan langkah apersepsi, yaitu langkah menghubungkan
materi pelajaran yang lalu dengan materi pelajaran yang akan disampaikan.
Ø
Langkah penyajian : penyampaian
materi pembelajaran dengan cara bertutur. Agar ceramah menjadi berkualitas,
guru harus bisa menjaga perhatian siswa agar tetap terarah pada materi. Untuk
menjaga perhatian ada beberapa hal yang dapat di lakukan.
§
Menjaga kontak mata secara
terus-menerus dengan siswa.
§
Gunakan bahasa yang komunikatif
dan mudah dicerna oleh siswa
§
Sajikan materi pembelajaran
secara sistematis, tidak melompat-lompat, agar mudah ditangkap oleh siswa.
§
Tanggapilah respon siswa dengan
segera.
§
Jagalah kelas tetap kondusif dan
menggairahkan untuk belajar.
Ø
Langkah mengakhiri atau menutup
ceramah : ditutup dengan rangkaian pokok materi agar materi yang telah
disampaikan bisa dipahami dan dikuasai serta diingat oleh peserta didik.
Hal-hal yang perlu dilakukan
§
Membimbing siswa untuk menarik
kesimpulan atau menrangkum materi pelajaran yang barussaja disampaikan.
§
Merangsang siswa untuk dapat
menanggapi atau memberi semacam ulasan tentang materi pembelajaran yang telah
dismpaikan.
§
Melakukan evaluasi untuk
mengetahui kemampuan siswa menguasai materi.
d.
Sintak atau fase ceramah
1.
Persiapan : guru menjelaskan
kepada siswa tujuan pembelajaran dan pokok-pokok masalah yang akan dibahas.
Guru memperbanyak bahan apersepsi untuk membantu mereka memahami pelajaran yang
disajikan.
2.
Penyajian : guru menyajikan
bahan-bahan yang berkenaan dengan pokok-pokok masalah.
3.
Generalisasi : unsur yang sama
dan berlainan dihimpun untuk mendapat kesimpulan-kesimpulan mengenai
pokok-pokok masalah.
4.
Aplikasi penggunaan : kesimpulan
yang diperoleh digunakan dalam berbagai situasi sehingga nyata makna kesimpulan
itu.
e.
Metode ceramah wajar dilakukan
jika
1.
Ingin mengajar topok baru.
2.
Tidak ada sumber bahan pelajaran
pada siswa/
3.
Menghadapi sejumlah siswa yang
besar.
f.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
1.
Metode ceramah digunakan jika
julah siswa cukup besar.
2.
Dilakukan atau digunakan jika
akan memperkenalkan materi pelajaran yang baru.
3.
Digunakan mika khalayaknya mampu
menerima informasi melalui kata-kata,
4.
Diselingi dengan gambar dab alat
visual lainnya.
5.
Guru harus berlatih dahulu.
g.
Usaha untuk mengatasi kesulitan
dalam metode ceramah.
1.
Memberikan penjelasan dengan
memberi keterangan keterangan, gerak, contoh, atau dengan alat peraga.
2.
Selingi metode ceramah dengan
metode lain agar tidak membosankan.
3.
Susunlah langkah-langkah ceramah
secara sistematis.
4.
Penggunaan alat-alat pelajaran
visual untuk memahami pelajaran.
2.
Metode
Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode penyajian
pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan kepada siswa tentang suatu
proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan
(Wina Sanjaya : 2006). Metode ini sangat efektif sebab membantu siswa untuk
mencari jawaban dengan jawaban usaha sendiri berdasarkan data atau fakta yang
baner (Depdiknas : 2006).
a.
Kelebihan metode demonstrasi.
1.
Melalui metode demonstrasi
terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung
memerhatikan bahan pelajaran yhang dijelaskan.
2.
Proses pembelajaran akan lebih
menarik, sebab siswa tidak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang
terjadi.
3.
Dengan cara mengamati langsung
siswa akan memiliki kesempatan untuk membandinhgkan antara teori dan kenyataan.
4.
Mengurangi kesalahan-kesalahan
dari pada hanya membaca atau mendengarkan.
5.
Mengembangkan kecakapan dan
keterampilan.
b.
Kelemahan metode demonstrasi.
1.
Metode demonstrasi memerlukan
persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan memadai demonstrasi bisa
gagal sehingga dapat menyebabkan netode ini tidak efektif.
2.
Demonstrasi memerlukan peralatan,
bahan-bahan, dan tempat yang memadai.
3.
Demonstrasi memerlukan kemampuan
dan keterampilan yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih
professional.
4.
Tidak semua dapat dilakukan dalam
kelas.
c.
Alasan menggunakan demonstrasi.
1.
Tidak semua topic dapat
dijelaskan secara gambling dan konkrit melalui penjelasan atau diskusi.
2.
Karena tujuan dan sifat meteri
pelajaran yang menuntut dilakukan peragaan berupa demonstrasi.
3.
Tipe belajar siswa yang
berbeda-beda.
4.
Memudahkan mengajar suatu proses
atau cara kerja.
d.
Langkah-langkah demonstrasi
1.
Tahap persiapan
ü
Rumusan tujuan yang harus dicapai
oleh siswa setelah proses demonstrasi.
ü
Persiapkan garis bessar
langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan.
ü
Lakukan uji coba demonstrasi.
2.
Tahap pelaksanaan.
ü
Langkah pembukaan :
- atur tempat
duduk
-
Kemukakan tujuan yang harus
dicapai siswa.
-
Kemukakan tugas yang harus
dilakukan siswa.
ü
Langkah pelaksanaan demonstrasi :
- di mulai dengan kegiatan yang merangsang
siswa berpikir.
- ciptakan suasana yang santai
bukan menegangkan.
- yakinkan bahwa semua siswa
memerhatikan demonstrasi.
- beri kesempatan siswa berpikir
lebih lanjut sesuai dengan demonstrasi.
ü
Langkah mengakhiri demonstrasi :
memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan
demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran.
e.
Kesulitan demonstrasi.
1.
Guru harus mencoba berkali-kali
agar demonstrasi berhasil sehingga memerlukan waktu yang lama.
2.
Memerlukan peralatan, bahan dan
tempat yang memadai dengan kata lain metode ini membutuhkan biaya yang sangat
besar.
3.
Memerlukan keterampilan dan
kemampuan yang khusus.
f.
Cara mengatasi kesulitan
1.
Guru harus terampil melakukan
demonstrasi.
2.
Melengkapi sumber, alat dan media
pembelajaran yang diperlukan.
3.
Mengatur waktu sebaik mungkin.
4.
Membuat rancangan persiapan
sebaik mungkin.
3.
Metode
diskusi
Metode
diskusi adalah metode pembelajaran ynag menghadapkan siswa pada suatu
permasalahan.Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu
permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa,
serta untuk membuat suatu keputusan (Killen, 1998).
Beberapa
manfaat dari diskusi adalah keberanian dan kreatifitas siswa dalam mengemukakan
gagasan menjadi terangsang, siswa terbiasa bertukar pikiran dengan teman,
menghargai dan menerima pendapat oranng lain, dan bertanggung jawab terhadap
hasil pemikiran bersama.
Sintak
atau fase diskusi
a.
Guru mengemukakan masalah yang
akan didiskusikan dan memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara
penyelesaiannya.
b.
Guru mengarahkan siswa untuk
membentuk kelompok diskusi, memilih pemimpin diskusi, mengatur tempat duduk,
ruangan, sarana, dan lain-lain.
c.
Para siswa berdiskusi dalam
kelompok masingh-masing sedangkan guru berkeliling dari satu kelompok ke
kelompok yang lain serta memberi bantuan dan dorongan agar setiap kelompok
aktif.
d.
Pencatatan hasil diskusi.
Langkah-langkah Diskusi
a.
Langkah persiapan
§
Merumuskan tujuan yang ingun
dicapai.
§
Menentukan jenis diskusi sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai
§
Menetapkan masalah yang akan
dibahas.
§
Mempersiapkan segala sesuatu yang
berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi.
b. Pelaksanaan Diskusi
§
Memeriksa segala persiapan yang
memengaruhi kelancara diskusi.
§
Memberi pengarahan sebelum
melaksanakan diskusi.
§
Melaksanakan diskusi sesuai
dengan aturan yang ditetapkan.
§
Memberikan keempatan yang sama
kepada setiap peserta diskusi untuk mengungkapkan gagasan mereka.
§
Mengendalikan pembicaraan kepada
masalah yang dibahas.
c.
Menutup diskusi
§
Membuat pokok-pokok pembahasan
dan kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi.
§
Me-review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh
peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.
Jenis jenis
diskusi
1.
Diskusi Kelas : proses pemecahan
masalah yang dilakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi.
2.
Diskusi kelompok kecil :
dilakukan dengan membagi siswa dalam kelompok-kelompok. Jumlah anggota kelompok
antara 3-5 orang.
3.
Symposium : adalah metode
mengajar dengan membahas suatu persoalan di pandang dari berbagai sudut pandang
berdasarkan keahlian.
4.
Diskusi panel : adalah pembahasan
suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa orang panelis yang biasanya terdiri
dari 4-5 orang di hadapan audience.
5.
Informal debate : bentuk diskusi
dibagi menjadi 2 tim seimbang.
6.
The open discussion group :
bentuk diskusi akan dapat mendorong siswa agar lebih tertarik untuk berdiskusi.
Keunggulan diskusi
1.
Metode diskusi dapat merangsang
siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam kegiatan belajar mengajar.
2.
Dapat melatih untuk membiasakan
diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.
3.
Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan
pendapat atau gagasan secara verbal.
4.
Melatih siswa untuk menghargai
orang lain.
5.
Membina suatu tanggung jawab mengenai
suatu pendapat, kesimpulan atau keputusan yang akan diambil.
Kelemahan Diskusi
1.
Sering terjasi pembicaraan dalam
diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki keterampilan
berbicara.
2.
Kadang-kadang pembahasan dalam
diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.
3.
Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang
tidak sesuai dengan yang direncanakan.
4.
Dalam diskusi sering terjadi
perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol.
4.
Metode
Simulasi
Simulasi berasal
dari kata simulate yang artinya
berpura-pura atau berbuat seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat
diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan
untuk memahami tentang konsep, prinsip atau keterampilan tertentu. Untuk
mengembangkan pemahaman dan penghayatan terhadap suatu peristiwa, penggunaan
simulasi akan sangat bermanfaat.
Langkah-langkah
simulasi
1.
Persiapan
-
Metapkan topic atau masalah serta
tujuan yang hendak dicapai oleh simulasi.
-
Guru memberikan gambaran masalah
dalam situasi yang akan disimulasikan.
-
Guru menetapkan pemain yang akan
terlibat dalam simulasi, peranan yang harus dimainkan oleh pameran, serta waktu
yang disediakan.
-
Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya khususnya pada siswa yang terlibat dalam pemeranan
simulasi.
2.
Pelaksanaan simulasi
-
Simulasi mulai dimainkan oleh
kelompok pemeran.
-
Para siswa lainnya mengikuti
dengan penuh perhatian.
-
Guru hendaknya memberikan bantuan
kepada pemeran yang mendapatkan kesulitan.
-
Simulasi hendaknya dihentikan
pada saat puncak
3.
Penutup
-
Melakukan diskusi baik tentang
jalannya simulasi maupun materi cerita yang disimilasikan.
-
Merumuskan kesimpulan.
Jenis jenis Simulasi
1.
Sosiodrama
Adalah metode pembelajaran
bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena
social, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia.
2.
Psikodrama
Adalah metode pembelajaran dengan
bermain peran yang bertitik tolok dari permasalahan-permasalahan psikologis.
3.
Role playing
Adalah metode pembelajaran
sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah,
mengkreasi peristiwa-peristiwa actual, atau kejadian-kejadian yang mungkin
muncul.
Kelebihan metode simulasi
1.
Simulasi dapat dijadikan sebagai
bekal bagi siswa dalam menghadapin situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam
kehidupan keluarga, masyarakat, maupun dunia kerja.
2.
Simulasi dapat mengembangkan
kreatifitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk
memainkan peranan sesuai dnegan topic yang disimulasikan.
3.
Simulasi dapat memupuk keberanian
dan percaya diri siswa.
4.
Memperkaya pengetahuan, sikap,
dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi social yang
problematis.
5.
Simulasi dapat meningkatkan
gairah naskah dalam proses pembelajaran.
Kelemahan metode simulasi
1.
Pengalaman yang diperoleh melalui
simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan dilapangan.
2.
Pengolahan yang kurang baik,
sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran
menjadi terabaikan.
3.
Factor psikologis seperti rasa
mali dan takut sering memengaruhi siswa dalam melakukan simulasi.
5.
Metode
Tanya Jawab
Menurut
Roestiyah H.K metode tanya jawab adalah suatu teknik untuk memberikan motivasi
pada siswa agar bangkit pemikirannya untuk bertanya selama mendengarkan
pelajaran, atau guru mengajukan pertanyaan dan siswa yang menjawab.
Menurut
Leam didaktik metodik adalah suatu car dimana guru pada umumnya berusaha
menanyakan apakah siswa lelah mengetahui fakta tertentu yang sudah diajarkan,
atau apakah proses pemikiran yang dipakai oleh siswa.
Dengan
menggunakan metode ini siswa menjadi lebih aktif dari pada belajar mengajar
dengan ekspositori.
Tujuan yang ingin dicapai
1.
Untuk mengetahui sejauh mana
siswa menguasai materi pelajaran.
2.
Untuk merangsang siswa berfikir.
3.
Memberikan kesempatan pada siswa
untuk mengajukan masalah yang belum di pahami.
4.
Agar siswa mengerti dan mengingat
tentang fakta yang dipelajari, didengar maupun dibaca sehingga mereka memiliki
pengertian yang mendalam.
5.
Menjelaskan langkah-langkah
berfikir atau proses yang ditempuh dalam memecahkan masalah, sehingga jalan
pikiran siswa tidak loncat-loncat dan merugikan siswa.
Langkah-langkah tanya jawab
1.
Merumuskan tujuan
sejelas-jelasnya dalam bentuk khusus berpusat pada tingkah laku siswa.
2.
Mencari alas an mengapa
menggunakan metode ini.
3.
Menetapkan kemungkinan jawaban
pertanyaan apakah yang mengandung banyak masalah atau hanya terbatas jawaban
‘ya’ atau ‘tidak’.
4.
Menetapkan kemungkinan jawaban
untuk menjaga agar tidak menyimpang dari persoalan.
Kelebihan Tanya Jawab
1.
Pelaksanaan tanya jawab dikelas
akan lebih hidup ,karena sambutan kelas baik.
2.
Siswa tidak hanya mendengarkan
saja.
3.
Partisipasi siswa lebih besar dan
berusaha mendengar pertanyaan guru dengan baik dan mencoba memberi jawaban yang
tepat.
4.
Siswa menerima pelajaran dengan
aktif.
Kelemahan Tanya Jawab
1.
Kelancaran jalannya pelajaran
agag terhambat karena diselingi tanya jawab.
2.
Jawaban siswa belum tentu benar
bahkan ada yang menyimpang.
3.
Dibutuhkan waktu yang lama untuk
memperoleh jawaban yang benar.
6.
Metode
Eksperimen
Metode
eksperimen menurut Djamarah (2002) adalah cara penyajian pelajaran, di mana
siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari.
Dalam proses belajar mengajar, dengan metode eksperimen, siswa diberi
kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu
proses, mengamati suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu.
Pembelajarandengan
eksperimen dapat membantu guru dalam menghubungkan pelajaran dengan dunia
nyata.
Tujuan eksperimen
1.
Agar peserta didik mampu
mengumpulkan informasi, fakta atau data yang diperoleh
2.
Melatih peserta didik merancang,
mempersiapkan, melaksanakan, melaporkan percobaan.
3.
Melatih peserta didik
menggunakkan logika berfikir untuk menarik kesimpulan dari fakta-fakta, data
atau informasi yang terkumpul dari percobaan.
Sintak atau fase eksperimen
1.
Tahap persiapan
a.
Merumuskan tujuan pembelajaran
yang harus dicapai dengan eksperimen.
b.
Menyiapkan materi pelajaran yang
diajarkan melalui eksperimen.
c.
Menyiapkan alat, sarana, dan
bahan yang diperlukan.
d.
Menyiapkan panduan prosedur
pelaksanaan eksperimen.
2.
Tahap pelaksanan
a.
Kegiatan pembukaan.
b.
Kegiatan inti.
c.
Mengakhiri.
Langkah-langkah
eksperimen
a.
Persiapan
Menyiapkan
peralatan dan bahan yang diperlukan dalam eksperimen.
b.
Pelaksanaan
Siswa
dibimbing oleh guru malekukan eksperimen.
c.
Evaluasi
Siswa
membuat kesimpulan dari hasil pengamatan dan mengisi lembar pengamatan yang
disediakan.
Alasan
penggunaan eksperimen
1.
Dapat menumbuhkan cara berfikir
rasional dan ilmiah.
2.
Memungkinkan siswa belajar aktif
dan mandiri.
3.
Mengembangkan sikap dan perilaku
kritis, tidak mdah percaya sebelum ada buktinya.
Keunggulan Eksperimen
1.
Membuat siswa percaya pada kebenaran kesimpulan percobaan sendiri
dari pada cerita orang lain.
2.
Siswa aktif mengumpulkan fakta
informasi, yang diperlukan melalui lpercobaan yang dilakukan.
3.
Dapat digunakan untuk
melaksanakan prosedur metode ilmiah.
4.
Hasil belajar dikuasai siswa
dengan baik dan tahan lama dalam ingatan.
5.
Menghilangkan verbalisme.
Kelemahan Eksperimen
1.
Memerlukan peralatan dan bahan
percobaan yang lengkap serta umumnya mahal.
2.
Dapat menghambat lajunya
pembelajaran sebab eksperimen memerlukan waktu yang lama.
3.
Kesalahan eksperimen berakibat
fatal pada penarikan kesimpulan.
4.
Belum tentu semua guru menguasai
metode eksperimen.
Cara mengatasi kesulitan eksperimen
1.
Guru harus menjelaskan secara
gambling hasil yang ingin dicapai dari suatu eksperimen.
2.
Guru harus menjelaskan prosedur,
bahan, peralatan eksperimen dan variabel yang dikontrol dan hal yang perlu
dicatat.
3.
Mengawasi dan memberi bantuan
pada pelaksanaan eksperimen.
4.
Meminta setiap siswa melaporkan
proses dan hasil dari eksperimen.
7. Metode Study
Tour (Karya wisata)
Metode
study tour Study tour (karya wisata) adalah metode mengajar dengan mengajak
peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan
selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan
hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik.
Kelebihan dari metode karya wisata
adalah sebagai berikut :
1. Prinsip
metode pembelajaran ini cukup modern yakni dengan memanfaatkan
lingkungan yang nyata dalam pembelajaran.
2. Mampu
untuk merangsang kreatifitas peserta didik.
3. Mendorong
peserta didik agar belajar secara konferhensif dan
integral.
4. Membuat
peserta didik mampu menjawab tugas dari guru dengan data atau peristiwa secara
langsung.
Sedangkan kekurangan dari metode ini
adalah sebagai berikut :
1. Butuh
persiapan dan perencanaan yang cukup matang.
2. Unsur
rekreasinya biasanya lebih dominan dibandingkan unsur
pembelajarannya.
3. Sulit
mengatur peserta didik yang jumlahnya besar.
4. Membutuhkan
biaya yang tidak sedikit.
5. Jika
objek tidak dapat diamati dengan baik, akan membuat
peserta didik menjadi bingung.
8. Metode Latihan Keterampilan
Metode
latihan keterampilan (drill method) adalah
suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang
kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat latihan keterampilan
untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu (misal:
membuat tas dari mute). Metode latihan keterampilan ini bertujuan membentuk
kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.
a. Kelebihan Metode Latihan
1) Dapat untuk
memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan
menggunakan alat-alat.
2) Dapat untuk
memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan,
pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
3) Dapat membentuk
kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
b. Kekurangan Metode
Latihan
1) Menghambat bakat dan
inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian
dan diarahkan kepada jauh dan pengertian.
2) Menimbulkan
penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
3) Kadang-kadang
latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan
mudah membosankan.
4) Dapat menimbulkan
verbalisme.
9. Metode Pengajaran Beregu
Metode
pembelajaran beregu adalah
suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang
masing-masing mempunyai tugas.Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai
kordinator. Cara pengujiannya,setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung.
Jika ujian lisan maka setiapsiswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan
team pendidik tersebut.
10.
Peer Theaching Method
Metode
Peer Theaching sama
juga dengan mengajar sesama teman, yaitu suatu metode mengajar yang dibantu
oleh temannya sendiri.
Langkah – langkah Pelaksanaan Metode
Peer Teaching
1. Cara pertama dalam menggunakan strategi ini yaitu, setelah
melakukan apersepsi atau memberi salam dan melakukan pre test terhadap materi
minggu lalu, guru juga menghubungkan materi minggu lalu dengan topik yang akan
dibahas pada waktu itu. Kemudian guru menerangkan secara umum tentang topik
yang dibahas pada waktu itu. Kemudian guru membuat kelompok antar siswa secara
merata, artinya dalam satu kelompok terdapat siswa yang pintar sedang dan
kurang pintar. Maksudnya agar terdapat keseragaman pemikiran nantinya.
2. Langkah berikutnya adalah menjelaskan secara detil materi
yang akan dibahas pada waktu itu meliputi indicator yang harus dicapai oleh
siswa pada waktu itu. Selanjutnya siswa diberikan lembaran berisi tugas berupa
pertanyaan untuk didiskusikan menurut pengetahuan yang mereka kuasai.
3. Dalam lembaran tersebut setiap kelompok diminta untuk
memberikan pendapat menurut persepsi mereka sendiri masing-masing, lalu satu
pendapat didiskusikan sampai permasalahan yang di indikasikan terpecahkan.
Dalam diskusi tersebut di tuntut setiap anggota kelompok memberikan tanggapan
serta pendapat mereka sendiri yang nantinya akan di satukan dalam satu
kesimpulan yang mengerucut pada tujuan yang hendak dicapai dalam materi
tersebut. Peran guru di sini adalah mengawasi serta mengamati kegiatan diskusi
yang dilakukan setiap kelompok siswa, serta memberikan bantuan bila mereka
mendapatkan kesulitan dalam hal-hal tertentu, namun bukan berarti guru harus
ikut memecahkan masalah tersebut. Mengenai pemecahan masalah tersebut, setiap
kelompok siswa harus memikirkannya sendiri dan tidak keluar dari batasan materi
yang diberikan pada waktu itu. Bila ada yang menyimpang dari koridor, maka guru
harus mengembalikan perdebatan mereka ke materi semula.
4. Bila masing-masing setiap kelompok telah selesai
melaksanakan semua instruksi yang ada dalam lembaran kerja tersebut, maka
setiap kelompok harus merumuskan hasil diskusinya dalam satu kesimpulan yang
telah disepakati bersama. Kemudian hasil diskusinya diserahkan ke guru dalam
bentuk lembaran yang ditulis rapi.
5. Selanjutnya guru memerintahkan setiap kelompok satu per satu
membacakan hasil diskusinya. Hasil diskusi yang dibacakan di depan kelompok
yang lainnya. Sementara kelompok yang lain memberikan tanggapan tentang hasil
diskusi kelompok tersebut serta memberikan pendapat atau sanggahan kepada
kelompok tersebut. Setiap masalah baru yang muncul, dicatat guru.
6. Terakhir,
semua masalah yang muncul pada waktu diskusi kelompok tersebut diberikan
solusinya oleh guru. Dan guru mengevaluasi serta menyimpulkan semua masalah dan
pemecahannya kepada seluruh anggota kelas. Sehingga terdapat satu pemahaman
yang seragam bagi setiap siswa. Terakhir guru memberikan tugas kepada siswa untuk
merangkum semua penjelasan guru tadi untuk dikumpulkan sebagai post test bagi
siswa.
Keunggulan dan Kelemahan Metode Peer
Teaching
a. Keunggulan metode peer teaching
·
Meningkatkan
motivasi belajar siswa
·
Meningkatkan
kualitas dan proses pembelajaran
·
Meningkatkan
interaktif sosial siswa dalam pembelajaran
·
Mendorong
siswa ke arah berpikir tingkat tinggi
·
Mengembangkan
keterampilan bekerja dalam kelompok
·
Meningkatan
rasa tanggung jawab untuk belajar sendiri
·
Membangun
semangat bekerja sama
·
Melatih
keterampilan berkomunikasi
·
Meningkatkan
hasil belajar
b. Kelemahan metode peer teaching
·
Memerlukan
waktu yang relatif lama
·
Jika
siswa tidak memiliki dasar pengetahuan yang relevan maka metode ini menjadi
tidak efektif
·
Kemungkinan
didominasi oleh siswa yang suka berbicara, pintar, atau yang ingin menonjolkan
diri
·
Tidak
semua guru benar-benar memahami cara masing-masing siswa bekerja di kelompok
·
Perlu
dimodifikasi agar sesuai diterapkan pada siswa SD (teknik ini biasanya
diterapkan di PT)
·
Memerlukan
perhatian guru yang ekstra ketat
11.
Metode Pemecahan Masalah (problem solving method)
Metode
problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekadar metode mengajar,
tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebabdalam problem solving dapat
menggunakan metode-metode lainnya yang dimulaidengan mencari data sampai pada
menarik kesimpulan.
Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir danmenggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan olehsiswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencobamengeluarkan pendapatnya.
Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir danmenggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan olehsiswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencobamengeluarkan pendapatnya.
a.
Kelebihan metode problem solving.
(1) dapat membuat
peserta didik menjadi lebih menghayati kehidupan sehari-hari.
(2) dapat melatih dan membiasakan para peserta didik
untuk menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil.
(3) dapat mengembangkan
kemampuan berpikir peserta didik secara kreatif.
(4) peserta didik sudah
mulai dilatih untuk memecahkan masalahnya.
b. Kekurangan metode
problem solving.
(1) memerlukan cukup
banyak waktu.
(2) melibatkan lebih
banyak orang
(3) dapat mengubah kebiasaan peserta didik belajar
dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru.
(4) dapat diterapkan
secara langsung yaitu untuk memecahkan masalah.
112.
Metode ceramah plus.
Metode ceramah plus adalah metode mengajar
yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah gabung dengan
metode lainnya.Dalam hal ini penulis akan menguraikan tiga macam metode ceramah
plus yaitu :
a.
Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas (CPTT).
Metode ini adalah metode mengajar gabungan
antara ceramah dengan tanya jawab dan pemberian tugas.
Metode campuran ini idealnya dilakukan secar tertib, yaitu :
Metode campuran ini idealnya dilakukan secar tertib, yaitu :
· Penyampaian materi oleh guru.
· Pemberian peluang bertanya jawab
antara guru dan siswa.
· Pemberian tugas kepada siswa.
b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas (CPDT).
Metode ini dilakukan secara tertib
sesuai dengan urutan pengkombinasiannya, yaitu pertama guru menguraikan materi
pelajaran, kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi tugas.
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL).
Metode ini dalah merupakan
kombinasi antara kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan
memperagakan dan latihan (drill).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar