Kamis, 06 November 2014

JURNAL MICROTEACING PEMBELAJARAN KOOPERATIF


       25 September 2014
       Pada pertemuan kali ini setiap kelompok di minta mempraktekkan RPP yang telah di buat sebelumnya (microteaching). Dengan di pandu oleh Ibu Yenny Anggreni M.Sc sebagai dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran Kooperatif. Kesempatan kali ini kelompok yang mempraktekan adalah kelompok NHT dan kelompok Rally Table.
       Dalam mengajar dengan Rally Table dengan NHT hampir-hampir sama yaitu berdiskusi dalam kelompok dengan anggota 4-6 orang. Hanya saja pembagian kelompok dalam NHT lebih mengarah ke heterogen sedangkan jika dalam Rally Table pembagian kelompok secara bebas.
       Menurut saya lebih menyenangkan jika kita belajar dengan menggunakan NHT di bandingkan dengan Rally Table karena sebelum berdiskusi siswa diberikan materi terlebih dahulu.
Langkah-langkah yang di tempuh dalam NHT
          1.      Pembukaan dengan menggucapkan salam dan berdoa
          2.      Guru memberikan materi
          3.      Guru membentuk kelompok secara heterogen 4 orang
          4.      Siswa berdiskui denagn soal yang diberikan oleh guru
          5.      Pembahasan soal bersama-sama

Langkah-langkah dalam Rally Table
          1.      Pembukaan dengan mengucap salam dan berdoa
          2.      Membentuk kelompok beranggotakan 4 orang
          3.      Siswa berdiskusi
          4.      Guru memberikan pertanyaan dan di jawab spontanitas oleh siswa sesuai dengan apa yang diketahui oleh siswa
          5.      Pembahasan atau kesimpulan

Menurut saya lebih menyenangkan jika kita belajar dengan menggunakan NHT di bandingkan dengan Rally Table karena sebelum berdiskusi siswa diberikan materi terlebih dahulu. Sedangkan pada Rally Table siswa diminta langsung berdiskusi sebelum menerima materi dari guru.
Guru berperan dalam mendampingi, mengarahkan dan membimbing siswa dalam mengerjakan soal secara berkelompok.
Sedangkan siswa dalam Rally Table sangat berperan aktif, apabila tidak menyiapkan materi sendiri dari rumah akan tertinggal pelajaran.

2 Oktober 2014
Pada hari ini kelompok yang mempraktekan RPP adalah kelompok dari Jigsaw dan TSTS
Langkah-langkah pada Jigsaw:
          1.      Pembukaan dengan mengucapkan salam dan berdoa
          2.      Siswa membentuk kelompok 6 orang
          3.      Setiap kelompok di beri materi yang berbeda-beda
          4.      Setiap kelompok di pecah lagi ada yang bertugas mencari informasi dari kelompok lain tentang materi yang berbeda ada yang berdian di dalam kelompok yang mempunyai tugas menjawab pertanyan apabila ada kelompok lain yang datang mencari informasi (saling bertukar informasi)
           5.      Test

Kelemahan
          1.      Akan kurang efektif jika guru menjelaskan satu persatu kepada setiap kelompok, karena akan membutuhkan waktu yang lama
          2.      Terlalu banyak anggota kelompok yaitu 6 orang sehingga pembelajaran kurang efektif.

Sedangkan pada TSTS langkah-langkah,a adalah sebagai berikut:
          1.      Memberikan gambaran materi
          2.      Pembagian kelompok beranggotakan 4 orang (wajib 4 orang)
          3.      Siswa memahami materi yang di berikan
          4.      Memecah kelompok yang telah di bagi menjadi dua bagian
          5.      Salah satu dari kelompok yang telah di pecah mencari informasi materi dari kelompok lain.
          6.   Sedangkan kelompok yang satunya tetap tinggal untuk memberikan informasi kepada kelompok lain yang datang mencari informasi
        7.      Anggota kelompok yang bertugas mencari informasi setelah selesai harus menjelaskan materi apa yang di dapat dari kelompok lain kepada sesama anggotanya
          8.      Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi
          9.      Guru memberikan soal latihan
          10.  Guru bersama siswa membahas soal latihan
          11.  Guru memberikan PR

Peran Guru
       Guru mendampingi, membimbing, mengarahkan dalam proses diskusi

Siswa Belajar
           1.      Siswa belajar secara kelompok kecil
          2.      Siswa belajar menjelaskan materi yang di dapat dari kelompok lain yang datang mencri informasi.
           3.      Siswa aktif mencari informasidari kelompok lain

Kebaikan
           1.      Siswa lebih mudah mencerna materi karena di jelaskan oleh teman mereka sendiri.
           2.      Pembagian kelompok ynag terdiri dari 4 orang sehingga siswa dapat aktif berdiskusi

Hal-hal Ynag Perlu Diperhatikan
Saat pembagian kelompok sangat tidak kondusif karena kelompok memilih sendiri.

Sebenarnya pada saat mengikuti kegiatan ini saya sangat di bingungkan dengan kedua tipe ini karena penerapannya hampir-hampir sama. Buat semuanya yang kurang memahami apa itu pembelajaran Jigsaw dan TSTS akan mengatakan pembelajaran ini sama.
Kenyataan pada lapangan yang satu kelas hanya diampu oleh satu guru saja, guru tidak dapat menjelaskan pada tiap kelompok dahulu sebelum tiap kelompok mulai mencari informasi dari kelompok lain. Jadi solusinya adalah siswa harus belajar sendiri baru guru berkeliling pada tiap kelompok untuk membimbing dan mengarahkan materi yang diterimanya.
Menurut saya lebih menyenangkan bila pembelajaran menggunakan model pembelajaran Jigsaw karena metode ini menggunakan media yang unik dan menyenangkan.

9 Oktober 2014
Pada kesempatan ini kelompok yang mempraktekkan adalah kelompok STAD
Langkah-langkahnya adalah
          1.      Pembukaan
          2.      Pembagian kelompok oleh guru terdiri dari 4 siswa (harus dari guru).
          3.      Guru menjelaskan materi
          4.      Setiap kelompok di berikan soal untuk berdiskusi ( kuis )
          5.      Pembahasan soal kelompok
          6.      Pembagian soal untuk tiap individu (kuis)
          7.      Pembahsan soal individu (siswa di minta maju ke depan untuk mengerjakan soal kuis tersebut)
           8.      Penetapan kelompok terbaik dan individu terbaik
           9.      Pemberian PR

Peran guru dalam STAD
          1.      Melatih siswa untuk bertanya
          2.      Menyelesaikan jawaban yang banar
          3.      Mengawasi jalannya diskusi
          4.      Membagi kelompok memberikan kuis
          5.      Memberikan materi

Peran Siswa dalam STAD
          1.      Diskusi dalam pembahasan dan pengerjaan soal berkelompok
          2.      Keaktifan siswa kurang, hanya mengerjakan soal kelompok dan individu

Kelebihan STAD
          1.      Pembagian kelompok di tentukan oleh guru sehingga kelas tetap kondusif
          2.      Siswa mudah menerima materi karena dijelaskan secara rinci

Dari apa yang saya rasakan dalam pembelajaran STAD di kelas tersebut siswa langsung di ajab berpikir tinggi. Di lihat dari penyampaian materi matrik, seharusnya pada materi awal atau perkenalan matriks di mulai dari ordo yang kebil bukan langsung berordo 5 x 5, memang materi yang di jelaskan mudah di pahami.
Dalam pembelajaran STAD juga guru banyak memberikan materi terlebih dahulu sedangkan pada pembelajaran sebelumnya seperti NHT, Rally Table siswa di minta berfikir dahulu baru setelah itu guru memberikan materi yg lebih mendalam agar siswa lebih paham akan materi yang disampaikan.
Perberian reward berupa pujian maupun barang merupakan karakteristik tersendiri dalam pembelajaran kooperatif STAD karena dengan adanya reward siswa akan belajar lebih giat lagi.


16 Oktober 2014
Pada perkuliah Pembelajaran Kooperatif kali ini hanya satu kelompok saja yang berkesempatan mempraktekan RPP yang telah mereka buat. Yaitu pada kelompok Kancing Gemrincing.
Langkah-langkah
          1.      Pembagian kelompok (maksimal 4 terdiri atas laki-laki dan perempuan)
          2.      Guru membagi media pembelajaran
          3.      Penyampaian materi
          4.      Menjelaskan cara menggunakan kancing
          5.      Kuis
          6.      Penutup

Peran Guru
          1.      Membagi media yang di gunakan yaitu berupa kancing dan sebuah kubus dari kertas tanpa tutup. Tiap kelompok mendapatkan kancing sesuai dengan jumlah anggota kelompoknya dan sebuah kubus.
          2.      Menjelaskan materi, yaitu tentang persegi
          3.      Menjelaskan cara menggunakan kancing untuk kuis yaitu siswa nantinya menjawab pertanyaan dengan system menyerhkan kancing yang di miliki kepada guru, jadi setiap siswa hanya memiliki satu kali kesempatan menjawab soal.
          4.      Memberikan pertanyaan pada sesi kuis.
          5.      Mengawasi jalannya pembelajaran

Peran Siswa
          1.      Menjawab pertanyaan
          2.      Mendengarkan penjelasan materi

Hal-hal yang harus dihindari
          1.      Diskusi kelompok sangat kurang
          2.      Tiba-tiba langsung pertanyaan dalam sesi kuis.
          3.      Fokus pada kuis

Dalam pembelajaran kali ini sangat kurang menyenangkan menurut saya karena pembelajarannya sangat rancau. Banyak hal yang membuat saya bingung yaitu fungsi kuis, kancing dan kubus itu sendiri apa sebenarnya? Setelah diskusi bersama teman-teman satu kelas dan di pandu oleh Dosen Pengampu ternyata kuis itu berfungsi sebagai penilaian menurut RPP. Kalau begitu ceritanya yang aktif-aktif saja yang mendapatkan nilai apa lagi jika jumlah soal yang di berikan sangat terbatas. Misal saja satu kelas terdiri dari 32 siswa dan soal yang disediakan hanya 15 soal.
Fungsi kancing yaitu digunakan untuk membatasi siswa yang aktif pada suatu kelas karena jika sudah tidak punya kancing maka tidak dapat menjawab soal yang akan diberikan. Tapi siswa yang aktif tadi dapat membantu teman sekelompoknya yang akan berusaha menjawab. Dan media yang digunakan tidak harus berupa kancing.
Fungsi dari kubus yaitu tempat kancing. Dari sumber mengatakan memang harus memakai kotak itu. Pada kenyataannya kotak tidak berfungsi maksimal karena kancing akan di pegang oleh masing-masing siswa tidak diletakkan pada kotak tersebut.
Dari guru juga sebenarnya sudah baik, walau ada kekurangannya misalnya sebagai seorang guru seharusnya masuk kelas dengan mengucapkan salam, mengabsen siswa, tapi dalam kelompok ini guru langsung membuat kelompok.

 
23 Oktober 2014
Pada pembelajaran kooperatif kali ini kelompok yang mendapat giliran mempraktekkan RPP adalah kelompok TGT dan kelompok TTW
Langkah-langkah TGT (team, Game Turnament)
1.      Pembukaan
2.      Review pembelajaran sebelumnya
3.      Pembagian kelompok dengan cara menghitung setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa dan terdapat ketua kelompok.
4.      Pembagian LKS
5.      Diskusi kelompok
6.      Ketua kelompok dari setiap kelompok diminta ke depan
7.      Game
8.      Pengumuman hasil game
9.      Tugas/PR
10.  Penutup

Peran guru
1.      Mengawasi jalannya diskusi kelompok
2.      Memberikan pertanyaan pada saat game
3.      Memberikan penilaian saat game

Peran siswa
1.      Terlibat aktif dalam kegiatan diskusi
2.      Setiap kelompok terlibat aktif dalam game

Hal-hal yang harus dihindari
1.      Pada ssaat mencari anggota kelompok kelas mulai tidak kondusif


Pada pembelajaran TGT terdapat game yang menyenangkan mungkin bagi mereka yang merasakannya. Namun bagi siswa yang hanya sebagai anggota kelompok mungkin kurang menyenangkan kerena tidak dapat terlibat aktif dalam permainan. Seharusnya dibuat game yang dapat mencakup seluruh kelas. Jadi semua siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Sebab anggota kelompok yang tidak bermain game akan asyik dengan dunia mereka sendiri.
Pembagian kelompok memang kondusif karena dilaksanakan dengan cara menghitung, akan tetapi saat mencari anggota kelompoknya kelas mulai tidak kondusif lagi ada yang berteriak mencari anggota kelompoknya ada yang berjalan-jalan mencari kelompoknya, padahal meja untuk setiap kelompok sudah di tunjuk oleh guru.
Setelah game selesai hasil di umumkan setelah itu diberikan reward berupa pujian. Tetapi reward bisa berupa benda atau yang lainnya yang dapat menumbuhkan semangat belajar siswa. Diumumkan juga kelompok super team, good team dan greet team.

Kelompok yang kedua yang dipersilakan mempraktekan RPP adalah kelompok kami yaitu TTW (think talk write).
 Sebagai guru saya sangat merasa canggung, gemeteran, tidak percaya diri karena ini adalah pengalaman saya untuk pertama kalinya. Langkah langkah yang saya tempuh adalah
          1.      Pembukaan
          2.      Pembagian kelompok
          3.      Pembagian LKS
          4.      Diskusi kelompok
          5.      Pembahasan diskusi kelompok
          6.      Materi
          7.      Diskusi kelompok
          8.      Pembahasan
          9.      Pemberian PR
          10.  Penutup
Langkah-langkah tersebut sedikit kami rubah yaitu pada bagian materi dan diskusi kelompok ke-2. Sebenarnya itu tidak tercantum di sumber. Namun alangkah baiknya juga jika terdapat sedikit materi sehingga kami merubah sedikit.
Pada waktu ini pula kami mempraktekan RPP tanpa di damping dosen. Oleh karena itu kelompok kami sengaja mengulur waktu sembari menunggu dosen hadir di dalam kelas. Yah walaupun banyak di kritik temen-temen yang lain tetapi tetap semangat.

Dalam pembelajaran kooperatif tipe ini memang siswa dituntut untuk berperan sangat aktif juka tidak ingin tertinggal pelajaran di dalam kelas. Karena guru akan jarang memberikan materi tetapi siswa bertanya materi apa yang belum bisa dipahami.