Rabu, 09 September 2015

PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK INDONESIA LEBIH BAIK

Pendidikan menurut undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Pendidikan pada hakikatnya adalam mengembangkan potensi bakat dan keterampilan dalam diri kita yang dilandasi dengan nilai-nilai kebaikan, moral, keimanan, ketaqwaan, akhlak mulia, kepribadian dan kemandirian.
Kurikulum 2013 merupakan perubahan dari kurikulum sebelumnya (KTSP). Terdapat perbedaan antara kurikulum 2013 dengan KTSP. Pada kurikulum 2013 terdapat lima langkah proses pembelajaran yaitu mengamati, bertanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan (mempresentasikan). Dalam kurikulum KTSP terdapat 3 langkah proses pembelajaran yaitu elaborasi, eksplorasi dan konfirmasi.
Pada langkah mengamati nilai karakter yang dapat dikembangkan adalah ketelitian, kecermatan. Pada langkah bertanya adalah rasa ingin tahu, rasa percaya diri  dan tanggung jawab. Pada langkah menalar adalah kreatif, inofatif dan kritis. Pada langkah mencoba adalah keberanian, pantang menyerah dan tanggung jawab serta kemandirian. Pada langkah mengkomunikasikan adalah bertanggung jawab.
Namun kenyataan dilapangan kelima langkah tersebut sulit untuk dijalankan atau terdapat beberapa kendala diantaranya perubahan pola peserta didik menerima ilmu menjadi mencari tahu. Peserta didik yang aktif akan cepat beradaptasi dengan kurikulin 2013 akan tetapi peserta didik yang kurang aktif hanya akan membuat mereka minder dan sulit untuk berkembang karena mereka sendiri tidak tau mereka harus “mencari tahu” apa. Guru juga belum bisa terlepas dari kurikulum KTSP sehingga cara mengajar atau proses pembelajaran kurang berjalan dengan efektif.  
Apakah yang terjadi dengan kurikulum 2013 saat ini?
Kurikulum 2013 saat ini sudah tidak di jalankan lagi meskipun pemerintah masih memperbolehkan menggunakan kurikulum ini. Namun rata-rata sekolah sudah kembali lagi pada kurikulum KTSP yang di rasa tepat saat ini. Kurikulum 2013 hanya mampu bertahan kira-kira 2 tahun saja.
Di Indonesia hingga saat ini sudah mengalami beberapa perubahan kurikulum dari tahun 1947 hingga sekarang, setidaknya sudah sepuluh kali ganti kurikulum. Pada tahun 1947 kurikulum yang berkalu adalah Rencana Pelajaran (dirinci dalam rencana pelajaran terurai). Tahun 1964 adalah kurikulum Rencana Pendidikan Sekolah Dasar. Tahun 1968 adalah Kurikulum Sekolah Dasar. Tahun 1973 adalah Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP). Tahun 1975 adalah Kurikulum Sekolah Dasar. Tahun 1984 adalah Kurikulum 1984. Tahun 1994 adalah kurikulum 1994. Tahun 1997 adalah Resivi Kurikulum 1994. Tahun 2004 adalah Rintisan Kurikulum Besbasis Kompetensi (KBK). Tahun 2006 adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Tahun 2013 adalah Kurikulum 2013. Tahun 2015 adalah Kurikulum KTSP.
Hal ini akan sangat membingungkan guru maupun peserta didik. Kurikulum yang ada harusnya dapat bertahan lama, dengan membaca apa yang akan terjadi dimasa depan dan melihat kaca di masa lalu sehingga kurikulum akan sesuai tetap dengan perkembangan jaman.
Pendidikan karakter adalah suatu system penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesame, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.
Aspen Declaration on character education atau lebih dikenal dengan kebangkitan kembali pendidikan karakter yang pernah ada. Pendidikan karakter yang dimaksud adalah sebagai nilai etis dari masyarakat yang demokratis, seperti beriman, bertanggung jawab, dapat dipercaya, adil, peduli, nilai-nilai kemasyarakatan dan kewarganegaraan.
Pendidikan karakter mempunyai peran untuk membantu warga sekolah untuk memahami dan menjalankan nilai-nilai karakter baik terhadap Tuhan YME, diri sendiri, sesama, bangsa dan Negara.
Pendidikan karakter dapat di berikan melalui pendidikan formal maupun non formal, mulai dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi menanamkan nilai-nilai kebaikan membutuhkan proses dan waktu yang panjang. Perubahan kurikulum yang terus menerus tidak akan membawa Indonesia menjadi lebih baik jika karakter bangsa masih buruk. Perbaikan karakter bangsa adalah hal yang sangat penting agar kita menjadi manusia seutuhnya.

Referensi
Abdul Halim Fathani. 2008. Ensiklopedia Metematika. Yogyakarta:Ar-Ruzz Media
              .2014. Memantapkan Pendidikan Karakter Untuk Melahirkan Insan Bermoral, Humanis Dan Professional. Yogyakarta.:UNY press.
UU No 20 Tahun 2013



Senin, 07 September 2015

Bingung dengan jalan hidup yang aku ambil saat ini. Goyah ?.. entahlah…semuanya serba tak pasti. Kemana tujuan hidup ku pun tak tau. Hanya terus berpikir dan berpikir tanpa ada usaha dan tindakan. Apa yang dipikirkan??. Entahlah. Hanya terkadang aku ingin sendirian bebas . apa arti hidup ini? Aku juga tak tau apa arti dari hidup ini. Kenapa tak tau? Karena aku ga tau tujuan dari hidupku. Menyedihkan memang tak tau tujuan dan arah hidup. Semuanya serba menyebalkan dan tak tau harus berbuat apa. Bahkan tulisan ini juga terasa menyebalkan
Masih adakah tekanan dalam hatiku. Masih adakah sesuatu yang belum hati ku terima selama ini. Mau sampai kapan hidupku terus begini. Udah sadar tapi ga ada perubahan dalam hidup. Ga ada semangat dalam hidup ku. Setiap hari rasanya ingin sendiri dan menyendiri. Ingin menangis dan selalu saja menangis. Kapan air mata ini akan berhenti, mau dibawa kemana hidup ini.

Lepaskan semuanya  lalu akan kembali lagi seperti ini dan terjadi lagi dan lagi dan lagi