Jumat, 16 Mei 2014

Sejarah singkat perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW


-          Nama : Muhammad bin Abdullah
Di dlam HR Bukhari & Muslim disebutkan nama & gelar Nabi Muhammad SAW, antara lain :
- Ahmad
- Al-Mahi
- Al-Hasyir
- Al-'Aqib
- Muqaffi
- Nabiyyuttaubah
- Nabiyyurrahmah.

Pengertian nama-nama nabi Muhammad Saw :

·         Ahmad : yg palling terpuji karena akhlak karimahnya, & palling bannyak memuji Allah.
·         Al-Mahi ( pengikis/penghapus) : karena Allah mengikis kekufuran dgn mengutusnya,
·         Al-Hasyir (penghimpun) : sebab nanti di hari kiamat seluruh manusia berhimpun di hadapan beliau, ada yg mengatakan di bawah perintah beliau.
·         Al-'Aqib (penutup) : karena beliaulah nabi & rasul penutup.
·         Muqaffi (yg mengikuti) : maksudnya mengikuti & melanjutkan jejak risalah para nabi.
·         Nabiyyuttaubah (nabi taubat) : meski beliau sudah ma'shum dlam artian bersih dr dosa, namun beliau bannyak bertaubat. Dlam satu riwayat beliau bertaubat hingga 70 kali sehari, & dlam riwayat lain hingga 100 kali.
·         Nabiyyurrahmah (nabi ramhat) : beliau yaitu seorang nabi yg penuh kasih hatta dlam peperangan pun, diutusnya beliau ke bumi ini yaitu sebagai rahmat bagi semesta alam.
Nama-nama tersebut berdasarkan penuturan beliau sendiri. dan kita tahu bahwa setiap sabda beliau yaitu berdasarkan wahyu. Jadi bisa disimpulkan bahwa yg memberi nama/gelar tersebut yaitu Allah Swt.

Nasab Nabi Muhammad Saw
Di dlam buku Shahih Bukhari bab Mab’ats an-Nabiyyi saw, Imam Bukhari merincikan silsilah nasab Nabi Muhammad saw sebagai berikut: Muhammad saw bin Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qusyai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’add bin Adnan. Imam Bukhari menambahkan di dlam Kitab Tarikh al-Kabir: Adnan bin Udud bin Al-Maqum bin Nahur bin Tarh bin Ya’rab bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim. Menurut para pakar – sebagaimana yg disebutkan oleh sejarawan Syekh Abdurrahman in Yahya Al-Yamany –antara Adnan & Ismail ada sekitar 40 kakek.

-          Kelahiran : Mekah, tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah
Ibnul Amid dalam kitab Mukhtashar at-Tarikh menyatakan
أن النبي ولد ببطحاء مكة في الليلة المسفرة عن صباح يوم الإثنين لثمان خلون من ربيع الأول ، يوافقه من شهور الروم الثاني والعشرين من نيسان سنة 882 للإسكندر
Artinya: bahwa Nabi lahir di Bat'ha, Makkah pada malam dari paginya hari Senin tanggal 8 Rabiul Awal bertepatan dengan bulan Romawi tanggal 22 April tahun 882 tahun Alexander atau tahun 571 masehi.
Penamaan tahun Gajah berkaitan dgn peristiwa pasukan Gajah yg dipimpin oleh Abrahah, Gubernur Yaman yg ingin menghancurkan Ka’bah. Namun sebelum sampai ke kota Makkah, mreka diserang oleh pasukan burung yg membawa batu-batu kerikil panas (lihat QS Al-Fil: 1-5). Kelahiran Nabi Muhammad Saw bertepatan dgn tanggal 20 April 571 Masehi.

-          Abdullah (ayahnya) meninggal sebelum Muhammad terlahir
As-Suhaili dalam kitab Ar-Raud al-Anf menyatakan
وَاتّفَقُوا أَنّهُ تُوُفّيَ - صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ - يَوْمَ الِاثْنَيْنِ إلّا شَيْئًا ذَكَرَهُ ابْنُ قُتَيْبَةَ فِي الْمَعَارِفِ الْأَرْبِعَاءِ قَالُوا كُلّهُمْ وَفِي رَبِيعٍ الْأَوّلِ غَيْرَ أَنّهُمْ قَالُوا ، أَوْ قَالَ أَكْثَرُهُمْ فِي الثّانِي عَشَرَ مِنْ رَبِيعٍ وَلَا يَصِحّ أَنْ يَكُونَ تُوُفّيَ صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ إلّا فِي الثّانِي مِنْ الشّهْرِ أَوْ الثّالِثَ عَشَرَ أَوْ الرّابِعَ عَشَرَ أَوْ الْخَامِسَ عَشَرَ لِإِجْمَاعِ الْمُسْلِمِينَ عَلَى أَنّ وَقْفَةَ عَرَفَةَ فِي حَجّةِ الْوَدَاعِ كَانَتْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَهُوَ التّاسِعُ مِنْ ذِي الْحَجّةِ فَدَخَلَ ذُو الْحَجّةِ يَوْمَ الْخَمِيسِ فَكَانَ الْمُحَرّمُ إمّا الْجُمُعَةُ وَإِمّا السّبْتُ فَإِنْ كَانَ الْجُمُعَةُ فَقَدْ كَانَ صَفَرٌ إمّا السّبْتُ وَإِمّا الْأَحَدُ فَإِنْ كَانَ السّبْتُ فَقَدْ كَانَ رَبِيعٌ الْأَحَدَ أَوْ الِاثْنَيْنِ وَكَيْفَا دَارَتْ الْحَالُ عَلَى هَذَا الْحِسَابِ فَلَمْ يَكُنْ الثّانِي عَشَرَ مِنْ رَبِيعٍ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ بِوَجْهِ وَلَا الْأَرْبِعَاءَ أَيْضًا كَمَا قَالَ الْقُتَبِيّ وَذَكَرَ الطّبَرِيّ عَنْ ابْنِ الْكَلْبِيّ وَأَبِي مِخْنَفٍ أَنّهُ تُوُفّيَ فِي الثّانِي مِنْ رَبِيعٍ الْأَوّلِ وَهَذَا الْقَوْلُ وَإِنْ كَانَ خِلَافَ أَهْلِ الْجُمْهُورِ فَإِنّهُ لَا يُبْعَدُ أَنْ كَانَتْ الثّلَاثَةُ الْأَشْهُرُ الّتِي قَبْلَهُ كُلّهَا مِنْ تِسْعَةٍ وَعِشْرِينَ فَتَدَبّرْهُ فَإِنّهُ صَحِيحٌ وَلَمْ أَرَ أَحَدًا تَفَطّنَ لَهُ وَقَدْ رَأَيْت لِلْخَوَارِزْمِيّ أَنّهُ تُوُفّيَ عَلَيْهِ السّلَامُ فِي أَوّلِ يَوْمٍ مِنْ رَبِيعٍ الْأَوّلِ وَهَذَا أَقْرَبُ فِي الْقِيَاسِ بِمَا ذَكَرَ الطّبَرِيّ عَنْ ابْنِ الْكَلْبِيّ وَأَبِي مِخْنَفٍ

Pada waktu umat manusia dalam kegelapan dan suasana jahiliyyah, lahirlah seorang bayi pada 12 Rabiul Awal tahun Gajah di Makkah. Bayi yang dilahirkan bakal membawa perubahan besar bagi sejarah peradaban manusia. Bapa bayi tersebut bernama Abdullah bin Abdul Mutallib yang telah wafat sebelum baginda dilahirkan yaitu sewaktu baginda 7 bulan dalam kandungan ibu. Ibunya bernama Aminah binti Wahab. Kehadiran bayi itu disambut dengan penuh kasih sayang dan dibawa ke ka'abah, kemudian diberikan nama Muhammad, nama yang belum pernah wujud sebelumnya.
Selepas itu Muhammad disusukan selama beberapa hari oleh Thuwaiba, budak suruhan Abu Lahab sementara menunggu kedatangan wanita dari Banu Sa'ad. Adat menyusukan bayi sudah menjadi kebiasaan bagi bangsawan-bangsawan Arab di Makkah. Akhir tiba juga wanita dari Banu Sa'ad yang bernama Halimah bin Abi-Dhuaib yang pada mulanya tidak mau menerima baginda kerana Muhammad seorang anak yatim. Namun begitu, Halimah membawa pulang juga Muhammad ke pedalaman dengan harapan Tuhan akan memberkati keluarganya. Sejak diambilnya Muhammad sebagai anak susuan, Kambing ternakan dan susu kambing-kambing tersebut semakin bertambah. Baginda telah tinggal selama 2 tahun di Sahara dan sesudah itu Halimah membawa baginda kembali kepada Aminah dan membawa pulang semula ke pedalaman.

-          Umur 6–8 tahun Muhammad dibesarkan kakeknya, Abdul Muthalib
-          Kemudian dibesarkan pamannya, Abu Thalib

-          Atas kejujurannya, Muhammad mendapat gelar Al Amin (dapat dipercaya)
Sejak kecil Muhammad Saw jauh dari tradisi-tradisi jahiliyah dan tidak pernah melakukan penyembahan trhadap tuhan berhala. Namun demikian beliau tetaplah seorang yang santun & jujur, karenanya beliau terkenal dengan gelar Al-Amien (orang yg terpercaya).

-          Usia 13 tahun mulai berbisnis, menemani Abu Thalib berdagang ke ke Syam

-          Usia 25 tahun menikah dengan Siti Khadijah binti Khuwailid
Hubungan perdagangan antara Nabi Muhammad SAW dengan Siti Khadijah akhirnya diteruskan ke jenjang perkawinan. Rupanya, Allah SWT menghendaki demikian, karena ada banyak hikmah di balik itu. Dalam suatu upacara yang sederhana, dilangsungkannya akad nikah diantara keduanya, suatu pernikahan yang telah menorah lembaran sejarah islam. Ketika itu, Nabi Muhammad SAW berusia 25 tahun, sementara Siti Khadijah telah berusia hamper 40 tahun. Pernikahan ini membuahkan empat anak putri dan dua orang putra, masing-masing Zainab, Ruqayyah, Ummu Kaltsum, Fatimah, Qasim dan Abdullah. Tetapi, atas kehendak Allah SWT, kedua anak laki-laki beliau wafat ketika masih kanak-kanak.

-          Muhammad muda pernah berhasil mendamaikan pertikaian antar kabilah

-          Usia 40 tahun pertama kali menerima wahyu dan diangkat menjadi Rasulullah
Selama hidup bersama Siti Khadijah, Nabi Muhammad SAW merasa bahagia dan tentaram. Meskipun kaya-raya, Siti Khadijah tidak pernah menampakkan keangkuhan dihadapan suaminya itu, bahkan ia amat merendakan hatinya. Nabi Muhammad SAW sering kali pergi ber-tahannuts ( menyendiri dan beeribadah) di Gua Hira, kira-kira 10 km jaraknya dari kota Makkah. Beliau biasa berdiam diri di gua itu selam beberapa hari, kemudian pulang kembali setelahnya.
Suatu ketika saat beliau sedang berdiam di Gua HIra, tiba-tiba dating maliakat Jibril melingkupinya seraya berkata : “Bacalah!” Nabi Muhammad SAW menjawab sambil bergetar: “Aku tidak bisa membaca.” Jibril berkata lagi: “Bacalah!”” kembali Nabi Muhammad menjawab: “Aku tidak bisa membaca.” Untuk ketiga kalinya, Jibril berkata lagi: “Bacalah!” Dan lagi-lagi Nabi Muhammad SAW menjawab : “Aku tidak bisa membaca.”
Maka, berkatalah Jibril kemudian, seperti yang disebutkan dalam AL-Qur’an :
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Al-Alaq : 1-5)
Setelah itu Jibril menghilang. Nabi Muhammad SAW merasa amat ketakutan. Beliau segera meninggalkan gua itu dan kembali pulang sambil bergetar badannya. Sampai di rumah, dia berkata kepada istrinya : “Selimuti aku, selimuti aku, selimuti aku.” Khadijah yang prihatin atas keadaan suaminya itu segera menidurkan nabi Muhammad SAW dan menyelimutinya seraya menenangkan hatinya. Setelah beristirahat beberapa saat, nabi Muhammad SAW lalu menceritaka kejadian yang dialaminyabitu kepada istrinya. Mendengar cerita suaminya, Siti Khadijah kemudian berkata : “Wahai Muhammad, tenangkanlah hatimu. Sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakanmu, sebab engkau adalah orang yang suka menolong, jujur, dan senantiasa menyambung tali persaudaraan.”
Siti Khadijah kemudian membawa Nabi Muhammad SAW kepada sepupunya yang bernama Waraqah bin Naufal, seorang ahli kitab yang benyak mempelajari Taurat dan Injil. Mendengar kisah Nabi Muhammad SAW, Waraqah kemudian berkata : “Sesungguhnya suamimu ini adalah calon Nabi dan Rasul Allah. Telah datang kepadanya malaikat Jibril yang juga pernah datang kepada Musa dan Isa.

-          Kemudian melakukan dakwah diam-diam selama 3 tahun di Mekah
Setelah Rasulullah SAW menerima wahyu kedua mulailah beliau dakwah secara sembunyi-sembunyi dengan mengajak keluarganya dan sahabat-sahabat beliau seorang demi seorang masuk Islam.
Orang-orang yang pertama-tama masuk Islam adalah:
a.      Siti Khadijah (Istri Nabi SAW)
b.      Ali Bin Abi Thalib (Paman Nabi SAW)
c.       Zaid Bin Haritsah (Anak angkat Nabi SAW)
d.      Abu Bakar Ash-Shidiq (Sahabat Dekat Nabi SAW)

-          Dilanjutkan dengan berdakwah secara terang-terangan selama 10 tahun
Tiga tahun lamanya Rasulullah SAW dakwah secara sembunyi sembunyi dari satu rumah ke rumah lainnya. Kemudian turun surat Al Hijr: 94 (QS 15 ayat 94). Artinya”Maka sampaikanlah secara terang-terangan segala apa yang telah diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik (QS Al Hijr : 15). Dengan turunnya ayat ini Rasulullah SAW menyiarkan dakwah secara terang-terangan dan meninggalkan cara sembunyi-sembunyi. Agama Islam menjadi perhatian dan pembicaraan yang ramai dikalangan masyarakat Makkah. Islam semakin meluas dan pengikutnya semakin bertambah.

-          Dakwah nabi Muhammad SAW ditentang oleh kaumnya sendiri, Quraisy
Perlakuan kasar kaum Quraisy semakin bertambah setelah pamannya Abu Thalib & isterinya Khadijah meninggal dunia pd tahun 10 kerasulan. Karenanya beliau hijrah ke wilayah Thaif. Namun ternyata disini juga beliau tidak diterima, malah penduduk setempat menyuruh anak-anaknya untuk melemparinya dgn batu.

-          Hijrah ke Madinah setelah 13 tahun berdakwah di Mekah
Nabi Saw hijrah ke Madinah pd tahun ke 13 kenabian yg bertepatan dgn tahun 622 M. Di dlam riwayat Ibnu Ishak dijelaskan bahwa beliau keluar dr rumahnya yg saat itu sedang dikepung oleh pasukan bersenjata kaum musyrik Makkah yg ingin membunuhnya. Lalu Allah Swt menidurkan mreka. Sambil membaca QS. Yasin: 1-9 beliau manaruh pasir di kepala mreka smua, kemudian pergi ke rumah Abu Bakar untuk hijrah bersama ke kota Madinah. Nabi Muhammad saw tiba di Madinah pd hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 1 Hijriyah.

-          Setelah haji wada (10 H) kesehatan nabi Muhammad SAW mulai menurun
Beliau saw wafat pd tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah di waktu Dhuha dgn usia 63 tahun. Sebelum ruhnya dicabut, beliau membaca:
"مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ, اللهُـمّ اغفِـر لى وارحمنى وألحقنى بالرفيق الأعلى, اللهم الرفيق الأعلى."

-          Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir

-          Sifat-sifat yang dimiliki Rasulullah Muhammad SAW :
Rasulullah SAW mempunyai sifat-sifat yang baik dan sempurna sebagai panutan umat Muslim di seluruh dunia yaitu:
1). Siddiq
            Siddiq artinya jujur dan sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat bohong (kidzib) Rasulullah sangat jujur baik dalam pekerjaan maupun perkataannya. Apa yang dikatakan dan disampaikan serta yang diperbuat adalah benar dan tidak bohong. Karena akhlak Rasulullah adalah cerminan dari perintah Allah SWT.

2). Amanah
            Amanah artinya dapat dipercaya. Sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat Khianat atau tidak dapat dipercaya. Rasulullah tidak berbuat yang melanggar aturan Allah SWT. Rasulullah taat kepada Allah SWT. Dan dalam membawakan risalah sesuai dengan petunjuk Allah SWT tidak mengadakan penghianatan terhadap Allah SWT maupun kepada umatnya.

3). Tabligh
            Tabligh artinya menyampaikan. Rasulullah sangat tidak mungkin untuk menyembunyikan (kitman). Setiap wahyu dari Allah disampaikan kepada umatnya tidak ada yang ditutup- tutupi atau disembunyikan walaupun yang disampaikan itu pahit dan bertentangan dengan tradisi orang kafir. Rasulullah menyampaikan risalah secara sempurna sesuai dengan perintah Allah SWT.

4). Fathonah
            Fathonah artinya cerdas. Sangat tidak mungkin Rasul bersifat baladah atau bodoh. Para Rasul semuanya cerdas sehingga dapat menyampaikan wahyu yang telah diterima dari Allah SWT. Rasul adalah manusia pilihan Allah SWT maka sangat tidak mungkin Rasul itu bodoh. Apabila bodoh bagaimana bisa menyampaikan wahyu Allah.

-          Fizikal Nabi ( penampilan fisik Nabi Muhammad SAW ) :
            Telah dikeluarkan oleh Ya'kub bin Sufyan Al-Faswi dari Al-Hasan bin Ali ra. katanya: Pernah aku menanyai pamanku (dari sebelah ibu) Hind bin Abu Halah, dan aku tahu baginda memang sangat pandai mensifatkan perilaku Rasulullah SAW, padahal aku ingin sekali untuk disifatkan kepadaku sesuatu dari sifat beliau yang dapat aku mencontohinya, maka dia berkata:
            Adalah Rasulullah SAW itu seorang yang agung yang senantiasa diagungkan, wajahnya berseri-seri layak bulan di malam purnamanya, tingginya cukup tidak terialu ketara, juga tidak terlalu pendek, dadanya bidang, rambutnya selalu rapi antara lurus dan bergelombang, dan memanjang hingga ke tepi telinganya, lebat, warnanya hitam, dahinya luas, alisnya lentik halus terpisah di antara keduanya, yang bila baginda marah kelihatannya seperti bercantum, hidungnya mancung, kelihatan memancar cahaya ke atasnya, janggutnya lebat, kedua belah matanya hitam, kedua pipinya lembut dan halus, mulutnya tebal, giginya putih bersih dan jarang-jarang, di dadanya tumbuh bulu-bulu yang halus, tengkuknya memanjang, berbentuk sederhana, berbadan besar lagi tegap, rata antara perutnya dan dadanya, luas dadanya, lebar antara kedua bahunya, tulang belakangnya besar, kulitnya bersih, antara dadanya dan pusatnya dipenuhi oleh bulu-bulu yang halus, pada kedua teteknya dan perutnya bersih dari bulu, sedang pada kedua lengannya dan bahunya dan di atas dadanya berbulu pula, lengannya panjang, telapak tangannya lebar, halus tulangnya, jari telapak kedua tangan dan kakinya tebal berisi daging, panjang ujung jarinya, rongga telapak kakinya tidak menyentuh tanah apabila baginda berjalan, dan telapak kakinya lembut serta licin tidak ada lipatan, tinggi seolah-olah air sedang memancar daripadanya, bila diangkat kakinya diangkatnya dengan lembut (tidak seperti jalannya orang menyombongkan diri), melangkah satu-satu dan perlahan-lahan, langkahnya panjang-panjang seperti orang yang melangkah atas jurang, bila menoleh dengan semua badannya, pandangannya sering ke bumi, kelihatan baginda lebih banyak melihat ke arah bumi daripada melihat ke atas langit, jarang baginda memerhatikan sesuatu dengan terlalu lama, selalu berjalan beriringan dengan sahabat-sahabatnya, selalu memulakan salam kepada siapa yang ditemuinya.

-          Keistimewaan yg Allah Berikan Kepadanya
a.      Lima kelebihan yang tidak diberikan kepada orang sebelumnya
Dr Jabir bin Abdullah ra, nabi Muhammad saw bersabda: "Saya diberikan lima hal yang tidak diberikan kepada seorang pun sebelum saya; diberi kemenangan dengan rasa takut (yg ditimpakan kepd musuh-musuhku) dlam jarak satu bulan perjalanan, bumi dijadikan tempat shalat & suci untukku, maka siapa pun di antara umatku yang mendapatkan waktu shalat hendaklah dia melakukannya, dihalalkan untukku harta ghanimah & itu tidak dihalalkan kepd orang sebelum saya diberi syafa’at dahulu nabi diutus hanya kepd kaumnya, tetapi saya diutus kepd seluruh manusia." (HR. Bukhari & Muslim)
b.     Keistimewaannya di hari kiamat Dr Anas ra., nabi Muhammad saw bersabda: "Saya yaitu orang pertama yg diberikan syafaat pd hari kiamat nanti, nabi yg palling bannyak pengikutnya di hari kiamat, & orang pertama yg mengetuk pintu surga" (HR. Muslim).
c.      Keistimewaan lainnya disebutkan di dlam riwayat Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda: "Saya yaitu pemimpin anak-anak Adam pd hari kiamat nanti, saya orang pertama yg dibangkitkan dr kubur, & saya orang pertama yg diberi syafaat (oleh Allah) & orang pertama yg memberi syafaat (kepd ummat manusia)." (HR. Muslim).

-          Peperangan Nabi Muhammad Saw
Yang mendasari peperangan nabi Muhammad Saw yaitu ayat-ayat berikut :
- "Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yg diperangi karena sesungguhnya mreka dizhalimi." (Al-Hajj: 39).
- "Perangilah di jalan Allah orang-orang yg memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas, sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yg melampaui batas" (QS. Al-Baqarah: 190).
Dlam hal ini ada aturan-aturan perang, antara lain: Jangan membunuh anak anak, orang tua, orang yg menyerah, pendeta & petugas rumah ibadah yg tidak menyerang, hewan tanpa tujuan maslahat, jangan membunuh dgn cara yg sadis & berlebihan (Tafsir Ibnu Katsir).

Dr sini jelas bahwa peperangan nabi Muhammad saw yaitu sebagai upaya pembelaan trhadap hak, bukan wasilah untuk islamisasi apalagi balas dendam. Adapun jumlah peperangan yg diikutinya ada sebannyak 27 kali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar