-
Nama : Muhammad bin
Abdullah
Di dlam HR Bukhari & Muslim disebutkan nama & gelar Nabi
Muhammad SAW, antara lain :
- Ahmad
- Al-Mahi
- Al-Hasyir
- Al-'Aqib
- Muqaffi
- Nabiyyuttaubah
- Nabiyyurrahmah.
Pengertian nama-nama nabi Muhammad Saw :
- Ahmad
- Al-Mahi
- Al-Hasyir
- Al-'Aqib
- Muqaffi
- Nabiyyuttaubah
- Nabiyyurrahmah.
Pengertian nama-nama nabi Muhammad Saw :
·
Ahmad : yg palling terpuji karena
akhlak karimahnya, & palling bannyak memuji Allah.
·
Al-Mahi ( pengikis/penghapus) :
karena Allah mengikis kekufuran dgn mengutusnya,
·
Al-Hasyir (penghimpun) : sebab nanti
di hari kiamat seluruh manusia berhimpun di hadapan beliau, ada yg mengatakan
di bawah perintah beliau.
·
Al-'Aqib (penutup) : karena
beliaulah nabi & rasul penutup.
·
Muqaffi (yg mengikuti) : maksudnya
mengikuti & melanjutkan jejak risalah para nabi.
·
Nabiyyuttaubah (nabi taubat) : meski
beliau sudah ma'shum dlam artian bersih dr dosa, namun beliau bannyak
bertaubat. Dlam satu riwayat beliau bertaubat hingga 70 kali sehari, & dlam
riwayat lain hingga 100 kali.
·
Nabiyyurrahmah (nabi ramhat) :
beliau yaitu seorang nabi yg penuh kasih hatta dlam peperangan pun, diutusnya
beliau ke bumi ini yaitu sebagai rahmat bagi semesta alam.
Nama-nama tersebut
berdasarkan penuturan beliau sendiri. dan kita tahu bahwa setiap sabda beliau
yaitu berdasarkan wahyu. Jadi bisa disimpulkan bahwa yg memberi nama/gelar
tersebut yaitu Allah Swt.
Nasab
Nabi Muhammad Saw
Di dlam buku Shahih
Bukhari bab Mab’ats an-Nabiyyi saw, Imam Bukhari merincikan silsilah nasab Nabi
Muhammad saw sebagai berikut: Muhammad saw bin Abdullah bin Abdul Muththalib
bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qusyai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luai
bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah
bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’add bin Adnan. Imam Bukhari menambahkan
di dlam Kitab Tarikh al-Kabir: Adnan bin Udud bin Al-Maqum bin Nahur bin Tarh
bin Ya’rab bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim. Menurut para pakar – sebagaimana
yg disebutkan oleh sejarawan Syekh Abdurrahman in Yahya Al-Yamany –antara Adnan
& Ismail ada sekitar 40 kakek.
-
Kelahiran : Mekah,
tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah
Ibnul Amid dalam kitab
Mukhtashar at-Tarikh menyatakan
أن النبي ولد ببطحاء مكة في الليلة المسفرة عن صباح يوم الإثنين لثمان خلون من ربيع الأول ، يوافقه من شهور الروم الثاني والعشرين من نيسان سنة 882 للإسكندر
أن النبي ولد ببطحاء مكة في الليلة المسفرة عن صباح يوم الإثنين لثمان خلون من ربيع الأول ، يوافقه من شهور الروم الثاني والعشرين من نيسان سنة 882 للإسكندر
Artinya: bahwa Nabi
lahir di Bat'ha, Makkah pada malam dari paginya hari Senin tanggal 8 Rabiul
Awal bertepatan dengan bulan Romawi tanggal 22 April tahun 882 tahun Alexander
atau tahun 571 masehi.
Penamaan tahun
Gajah berkaitan dgn peristiwa pasukan Gajah yg dipimpin oleh Abrahah, Gubernur
Yaman yg ingin menghancurkan Ka’bah. Namun sebelum sampai ke kota Makkah, mreka
diserang oleh pasukan burung yg membawa batu-batu kerikil panas (lihat QS
Al-Fil: 1-5). Kelahiran Nabi Muhammad Saw bertepatan
dgn tanggal 20 April 571 Masehi.
-
Abdullah (ayahnya)
meninggal sebelum Muhammad terlahir
As-Suhaili dalam kitab
Ar-Raud al-Anf menyatakan
وَاتّفَقُوا أَنّهُ تُوُفّيَ - صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ - يَوْمَ
الِاثْنَيْنِ إلّا شَيْئًا ذَكَرَهُ ابْنُ قُتَيْبَةَ فِي الْمَعَارِفِ
الْأَرْبِعَاءِ قَالُوا كُلّهُمْ وَفِي رَبِيعٍ
الْأَوّلِ غَيْرَ أَنّهُمْ قَالُوا ، أَوْ قَالَ أَكْثَرُهُمْ فِي الثّانِي عَشَرَ
مِنْ رَبِيعٍ وَلَا يَصِحّ أَنْ يَكُونَ تُوُفّيَ صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ
إلّا فِي الثّانِي مِنْ الشّهْرِ أَوْ الثّالِثَ عَشَرَ أَوْ الرّابِعَ عَشَرَ
أَوْ الْخَامِسَ عَشَرَ لِإِجْمَاعِ الْمُسْلِمِينَ عَلَى أَنّ وَقْفَةَ عَرَفَةَ
فِي حَجّةِ الْوَدَاعِ كَانَتْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَهُوَ التّاسِعُ مِنْ ذِي
الْحَجّةِ فَدَخَلَ ذُو الْحَجّةِ يَوْمَ الْخَمِيسِ فَكَانَ الْمُحَرّمُ إمّا
الْجُمُعَةُ وَإِمّا السّبْتُ فَإِنْ كَانَ الْجُمُعَةُ فَقَدْ كَانَ صَفَرٌ إمّا
السّبْتُ وَإِمّا الْأَحَدُ فَإِنْ كَانَ السّبْتُ فَقَدْ كَانَ رَبِيعٌ الْأَحَدَ
أَوْ الِاثْنَيْنِ وَكَيْفَا دَارَتْ الْحَالُ عَلَى هَذَا الْحِسَابِ فَلَمْ
يَكُنْ الثّانِي عَشَرَ مِنْ رَبِيعٍ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ بِوَجْهِ وَلَا
الْأَرْبِعَاءَ أَيْضًا كَمَا قَالَ الْقُتَبِيّ وَذَكَرَ الطّبَرِيّ عَنْ ابْنِ
الْكَلْبِيّ وَأَبِي مِخْنَفٍ أَنّهُ تُوُفّيَ فِي الثّانِي مِنْ رَبِيعٍ
الْأَوّلِ وَهَذَا الْقَوْلُ وَإِنْ كَانَ خِلَافَ أَهْلِ الْجُمْهُورِ فَإِنّهُ
لَا يُبْعَدُ أَنْ كَانَتْ الثّلَاثَةُ الْأَشْهُرُ الّتِي قَبْلَهُ كُلّهَا مِنْ
تِسْعَةٍ وَعِشْرِينَ فَتَدَبّرْهُ فَإِنّهُ صَحِيحٌ وَلَمْ أَرَ أَحَدًا تَفَطّنَ
لَهُ وَقَدْ رَأَيْت لِلْخَوَارِزْمِيّ أَنّهُ تُوُفّيَ عَلَيْهِ السّلَامُ فِي
أَوّلِ يَوْمٍ مِنْ رَبِيعٍ الْأَوّلِ وَهَذَا أَقْرَبُ فِي الْقِيَاسِ بِمَا
ذَكَرَ الطّبَرِيّ عَنْ ابْنِ الْكَلْبِيّ وَأَبِي مِخْنَفٍ
Pada waktu umat manusia
dalam kegelapan dan suasana jahiliyyah, lahirlah seorang bayi pada 12 Rabiul
Awal tahun Gajah di Makkah. Bayi yang dilahirkan bakal membawa perubahan besar
bagi sejarah peradaban manusia. Bapa bayi tersebut bernama Abdullah bin Abdul
Mutallib yang telah wafat sebelum baginda dilahirkan yaitu sewaktu baginda 7
bulan dalam kandungan ibu. Ibunya bernama Aminah binti Wahab. Kehadiran bayi
itu disambut dengan penuh kasih sayang dan dibawa ke ka'abah, kemudian
diberikan nama Muhammad, nama yang belum pernah wujud sebelumnya.
Selepas itu Muhammad
disusukan selama beberapa hari oleh Thuwaiba, budak suruhan Abu Lahab sementara
menunggu kedatangan wanita dari Banu Sa'ad. Adat menyusukan bayi sudah menjadi
kebiasaan bagi bangsawan-bangsawan Arab di Makkah. Akhir tiba juga wanita dari
Banu Sa'ad yang bernama Halimah bin Abi-Dhuaib yang pada mulanya tidak mau
menerima baginda kerana Muhammad seorang anak yatim. Namun begitu, Halimah
membawa pulang juga Muhammad ke pedalaman dengan harapan Tuhan akan memberkati
keluarganya. Sejak diambilnya Muhammad sebagai anak susuan, Kambing ternakan
dan susu kambing-kambing tersebut semakin bertambah. Baginda telah tinggal
selama 2 tahun di Sahara dan sesudah itu Halimah membawa baginda kembali kepada
Aminah dan membawa pulang semula ke pedalaman.
-
Umur 6–8 tahun Muhammad
dibesarkan kakeknya, Abdul Muthalib
-
Kemudian dibesarkan
pamannya, Abu Thalib
-
Atas kejujurannya,
Muhammad mendapat gelar Al Amin (dapat dipercaya)
Sejak kecil
Muhammad Saw jauh dari tradisi-tradisi jahiliyah dan tidak pernah melakukan
penyembahan trhadap tuhan berhala. Namun demikian beliau tetaplah seorang yang
santun & jujur, karenanya beliau terkenal dengan gelar Al-Amien (orang yg
terpercaya).
-
Usia 13 tahun mulai
berbisnis, menemani Abu Thalib berdagang ke ke Syam
-
Usia 25 tahun menikah
dengan Siti Khadijah binti Khuwailid
Hubungan perdagangan
antara Nabi Muhammad SAW dengan Siti Khadijah akhirnya diteruskan ke jenjang
perkawinan. Rupanya, Allah SWT menghendaki demikian, karena ada banyak hikmah
di balik itu. Dalam suatu upacara yang sederhana, dilangsungkannya akad nikah
diantara keduanya, suatu pernikahan yang telah menorah lembaran sejarah islam.
Ketika itu, Nabi Muhammad SAW berusia 25 tahun, sementara Siti Khadijah telah
berusia hamper 40 tahun. Pernikahan ini membuahkan empat anak putri dan dua
orang putra, masing-masing Zainab, Ruqayyah, Ummu Kaltsum, Fatimah, Qasim dan
Abdullah. Tetapi, atas kehendak Allah SWT, kedua anak laki-laki beliau wafat
ketika masih kanak-kanak.
-
Muhammad muda pernah
berhasil mendamaikan pertikaian antar kabilah
-
Usia 40 tahun pertama
kali menerima wahyu dan diangkat menjadi Rasulullah
Selama hidup bersama
Siti Khadijah, Nabi Muhammad SAW merasa bahagia dan tentaram. Meskipun
kaya-raya, Siti Khadijah tidak pernah menampakkan keangkuhan dihadapan suaminya
itu, bahkan ia amat merendakan hatinya. Nabi Muhammad SAW sering kali pergi
ber-tahannuts ( menyendiri dan beeribadah) di Gua Hira, kira-kira 10 km
jaraknya dari kota Makkah. Beliau biasa berdiam diri di gua itu selam beberapa hari,
kemudian pulang kembali setelahnya.
Suatu ketika saat
beliau sedang berdiam di Gua HIra, tiba-tiba dating maliakat Jibril
melingkupinya seraya berkata : “Bacalah!” Nabi Muhammad SAW menjawab sambil
bergetar: “Aku tidak bisa membaca.” Jibril berkata lagi: “Bacalah!”” kembali
Nabi Muhammad menjawab: “Aku tidak bisa membaca.” Untuk ketiga kalinya, Jibril
berkata lagi: “Bacalah!” Dan lagi-lagi Nabi Muhammad SAW menjawab : “Aku tidak
bisa membaca.”
Maka, berkatalah Jibril kemudian, seperti yang disebutkan dalam AL-Qur’an :
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Al-Alaq : 1-5)
Maka, berkatalah Jibril kemudian, seperti yang disebutkan dalam AL-Qur’an :
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Al-Alaq : 1-5)
Setelah itu Jibril
menghilang. Nabi Muhammad SAW merasa amat ketakutan. Beliau segera meninggalkan
gua itu dan kembali pulang sambil bergetar badannya. Sampai di rumah, dia
berkata kepada istrinya : “Selimuti aku, selimuti aku, selimuti aku.” Khadijah
yang prihatin atas keadaan suaminya itu segera menidurkan nabi Muhammad SAW dan
menyelimutinya seraya menenangkan hatinya. Setelah beristirahat beberapa saat,
nabi Muhammad SAW lalu menceritaka kejadian yang dialaminyabitu kepada
istrinya. Mendengar cerita suaminya, Siti Khadijah kemudian berkata : “Wahai
Muhammad, tenangkanlah hatimu. Sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakanmu,
sebab engkau adalah orang yang suka menolong, jujur, dan senantiasa menyambung
tali persaudaraan.”
Siti Khadijah kemudian
membawa Nabi Muhammad SAW kepada sepupunya yang bernama Waraqah bin Naufal,
seorang ahli kitab yang benyak mempelajari Taurat dan Injil. Mendengar kisah
Nabi Muhammad SAW, Waraqah kemudian berkata : “Sesungguhnya suamimu ini adalah
calon Nabi dan Rasul Allah. Telah datang kepadanya malaikat Jibril yang juga
pernah datang kepada Musa dan Isa.
-
Kemudian melakukan
dakwah diam-diam selama 3 tahun di Mekah
Setelah Rasulullah SAW
menerima wahyu kedua mulailah beliau dakwah secara sembunyi-sembunyi dengan
mengajak keluarganya dan sahabat-sahabat beliau seorang demi seorang masuk
Islam.
Orang-orang yang
pertama-tama masuk Islam adalah:
a. Siti Khadijah (Istri Nabi SAW)
b. Ali Bin Abi Thalib (Paman Nabi SAW)
c. Zaid Bin Haritsah (Anak angkat Nabi SAW)
d. Abu Bakar Ash-Shidiq (Sahabat Dekat Nabi SAW)
-
Dilanjutkan dengan
berdakwah secara terang-terangan selama 10 tahun
Tiga tahun lamanya
Rasulullah SAW dakwah secara sembunyi sembunyi dari satu rumah ke rumah
lainnya. Kemudian turun surat Al Hijr: 94 (QS 15 ayat 94). Artinya”Maka
sampaikanlah secara terang-terangan segala apa yang telah diperintahkan
kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik (QS Al Hijr : 15). Dengan
turunnya ayat ini Rasulullah SAW menyiarkan dakwah secara terang-terangan dan
meninggalkan cara sembunyi-sembunyi. Agama Islam menjadi perhatian dan
pembicaraan yang ramai dikalangan masyarakat Makkah. Islam semakin meluas dan
pengikutnya semakin bertambah.
-
Dakwah nabi Muhammad
SAW ditentang oleh kaumnya sendiri, Quraisy
Perlakuan
kasar kaum Quraisy semakin bertambah setelah pamannya Abu Thalib &
isterinya Khadijah meninggal dunia pd tahun 10 kerasulan. Karenanya beliau
hijrah ke wilayah Thaif. Namun ternyata disini juga beliau tidak diterima,
malah penduduk setempat menyuruh anak-anaknya untuk melemparinya dgn batu.
-
Hijrah ke Madinah
setelah 13 tahun berdakwah di Mekah
Nabi
Saw hijrah ke Madinah pd tahun ke 13 kenabian yg bertepatan dgn tahun 622 M. Di
dlam riwayat Ibnu Ishak dijelaskan bahwa beliau keluar dr rumahnya yg saat itu
sedang dikepung oleh pasukan bersenjata kaum musyrik Makkah yg ingin
membunuhnya. Lalu Allah Swt menidurkan mreka. Sambil membaca QS. Yasin: 1-9
beliau manaruh pasir di kepala mreka smua, kemudian pergi ke rumah Abu Bakar
untuk hijrah bersama ke kota Madinah. Nabi Muhammad saw tiba di Madinah pd hari
Senin tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 1 Hijriyah.
-
Setelah haji wada (10
H) kesehatan nabi Muhammad SAW mulai menurun
Beliau
saw wafat pd tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah di waktu Dhuha dgn usia
63 tahun. Sebelum ruhnya
dicabut, beliau membaca:
"مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ
النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ, اللهُـمّ اغفِـر
لى وارحمنى وألحقنى بالرفيق الأعلى, اللهم الرفيق الأعلى."
-
Muhammad adalah nabi
dan rasul terakhir
-
Sifat-sifat
yang dimiliki Rasulullah Muhammad SAW :
Rasulullah
SAW mempunyai sifat-sifat yang baik dan sempurna sebagai panutan umat Muslim di
seluruh dunia yaitu:
1). Siddiq
Siddiq
artinya jujur dan sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat bohong (kidzib)
Rasulullah sangat jujur baik dalam pekerjaan maupun perkataannya. Apa yang
dikatakan dan disampaikan serta yang diperbuat adalah benar dan tidak bohong.
Karena akhlak Rasulullah adalah cerminan dari perintah Allah SWT.
2). Amanah
Amanah
artinya dapat dipercaya. Sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat Khianat atau
tidak dapat dipercaya. Rasulullah tidak berbuat yang melanggar aturan Allah
SWT. Rasulullah taat kepada Allah SWT. Dan dalam membawakan risalah sesuai
dengan petunjuk Allah SWT tidak mengadakan penghianatan terhadap Allah SWT
maupun kepada umatnya.
3). Tabligh
3). Tabligh
Tabligh
artinya menyampaikan. Rasulullah sangat tidak mungkin untuk menyembunyikan
(kitman). Setiap wahyu dari Allah disampaikan kepada umatnya tidak ada yang
ditutup- tutupi atau disembunyikan walaupun yang disampaikan itu pahit dan
bertentangan dengan tradisi orang kafir. Rasulullah menyampaikan risalah secara
sempurna sesuai dengan perintah Allah SWT.
4).
Fathonah
Fathonah
artinya cerdas. Sangat tidak mungkin Rasul bersifat baladah atau bodoh. Para
Rasul semuanya cerdas sehingga dapat menyampaikan wahyu yang telah diterima
dari Allah SWT. Rasul adalah manusia pilihan Allah SWT maka sangat tidak
mungkin Rasul itu bodoh. Apabila bodoh bagaimana bisa menyampaikan wahyu Allah.
-
Fizikal
Nabi ( penampilan fisik Nabi Muhammad SAW ) :
Telah
dikeluarkan oleh Ya'kub bin Sufyan Al-Faswi dari Al-Hasan bin Ali ra. katanya:
Pernah aku menanyai pamanku (dari sebelah ibu) Hind bin Abu Halah, dan aku tahu
baginda memang sangat pandai mensifatkan perilaku Rasulullah SAW, padahal aku
ingin sekali untuk disifatkan kepadaku sesuatu dari sifat beliau yang dapat aku
mencontohinya, maka dia berkata:
Adalah Rasulullah SAW itu seorang yang agung yang senantiasa diagungkan, wajahnya berseri-seri layak bulan di malam purnamanya, tingginya cukup tidak terialu ketara, juga tidak terlalu pendek, dadanya bidang, rambutnya selalu rapi antara lurus dan bergelombang, dan memanjang hingga ke tepi telinganya, lebat, warnanya hitam, dahinya luas, alisnya lentik halus terpisah di antara keduanya, yang bila baginda marah kelihatannya seperti bercantum, hidungnya mancung, kelihatan memancar cahaya ke atasnya, janggutnya lebat, kedua belah matanya hitam, kedua pipinya lembut dan halus, mulutnya tebal, giginya putih bersih dan jarang-jarang, di dadanya tumbuh bulu-bulu yang halus, tengkuknya memanjang, berbentuk sederhana, berbadan besar lagi tegap, rata antara perutnya dan dadanya, luas dadanya, lebar antara kedua bahunya, tulang belakangnya besar, kulitnya bersih, antara dadanya dan pusatnya dipenuhi oleh bulu-bulu yang halus, pada kedua teteknya dan perutnya bersih dari bulu, sedang pada kedua lengannya dan bahunya dan di atas dadanya berbulu pula, lengannya panjang, telapak tangannya lebar, halus tulangnya, jari telapak kedua tangan dan kakinya tebal berisi daging, panjang ujung jarinya, rongga telapak kakinya tidak menyentuh tanah apabila baginda berjalan, dan telapak kakinya lembut serta licin tidak ada lipatan, tinggi seolah-olah air sedang memancar daripadanya, bila diangkat kakinya diangkatnya dengan lembut (tidak seperti jalannya orang menyombongkan diri), melangkah satu-satu dan perlahan-lahan, langkahnya panjang-panjang seperti orang yang melangkah atas jurang, bila menoleh dengan semua badannya, pandangannya sering ke bumi, kelihatan baginda lebih banyak melihat ke arah bumi daripada melihat ke atas langit, jarang baginda memerhatikan sesuatu dengan terlalu lama, selalu berjalan beriringan dengan sahabat-sahabatnya, selalu memulakan salam kepada siapa yang ditemuinya.
Adalah Rasulullah SAW itu seorang yang agung yang senantiasa diagungkan, wajahnya berseri-seri layak bulan di malam purnamanya, tingginya cukup tidak terialu ketara, juga tidak terlalu pendek, dadanya bidang, rambutnya selalu rapi antara lurus dan bergelombang, dan memanjang hingga ke tepi telinganya, lebat, warnanya hitam, dahinya luas, alisnya lentik halus terpisah di antara keduanya, yang bila baginda marah kelihatannya seperti bercantum, hidungnya mancung, kelihatan memancar cahaya ke atasnya, janggutnya lebat, kedua belah matanya hitam, kedua pipinya lembut dan halus, mulutnya tebal, giginya putih bersih dan jarang-jarang, di dadanya tumbuh bulu-bulu yang halus, tengkuknya memanjang, berbentuk sederhana, berbadan besar lagi tegap, rata antara perutnya dan dadanya, luas dadanya, lebar antara kedua bahunya, tulang belakangnya besar, kulitnya bersih, antara dadanya dan pusatnya dipenuhi oleh bulu-bulu yang halus, pada kedua teteknya dan perutnya bersih dari bulu, sedang pada kedua lengannya dan bahunya dan di atas dadanya berbulu pula, lengannya panjang, telapak tangannya lebar, halus tulangnya, jari telapak kedua tangan dan kakinya tebal berisi daging, panjang ujung jarinya, rongga telapak kakinya tidak menyentuh tanah apabila baginda berjalan, dan telapak kakinya lembut serta licin tidak ada lipatan, tinggi seolah-olah air sedang memancar daripadanya, bila diangkat kakinya diangkatnya dengan lembut (tidak seperti jalannya orang menyombongkan diri), melangkah satu-satu dan perlahan-lahan, langkahnya panjang-panjang seperti orang yang melangkah atas jurang, bila menoleh dengan semua badannya, pandangannya sering ke bumi, kelihatan baginda lebih banyak melihat ke arah bumi daripada melihat ke atas langit, jarang baginda memerhatikan sesuatu dengan terlalu lama, selalu berjalan beriringan dengan sahabat-sahabatnya, selalu memulakan salam kepada siapa yang ditemuinya.
-
Keistimewaan yg Allah
Berikan Kepadanya
a.
Lima kelebihan yang
tidak diberikan kepada orang sebelumnya
Dr Jabir bin Abdullah ra, nabi Muhammad saw bersabda: "Saya diberikan lima hal yang tidak diberikan kepada seorang pun sebelum saya; diberi kemenangan dengan rasa takut (yg ditimpakan kepd musuh-musuhku) dlam jarak satu bulan perjalanan, bumi dijadikan tempat shalat & suci untukku, maka siapa pun di antara umatku yang mendapatkan waktu shalat hendaklah dia melakukannya, dihalalkan untukku harta ghanimah & itu tidak dihalalkan kepd orang sebelum saya diberi syafa’at dahulu nabi diutus hanya kepd kaumnya, tetapi saya diutus kepd seluruh manusia." (HR. Bukhari & Muslim)
Dr Jabir bin Abdullah ra, nabi Muhammad saw bersabda: "Saya diberikan lima hal yang tidak diberikan kepada seorang pun sebelum saya; diberi kemenangan dengan rasa takut (yg ditimpakan kepd musuh-musuhku) dlam jarak satu bulan perjalanan, bumi dijadikan tempat shalat & suci untukku, maka siapa pun di antara umatku yang mendapatkan waktu shalat hendaklah dia melakukannya, dihalalkan untukku harta ghanimah & itu tidak dihalalkan kepd orang sebelum saya diberi syafa’at dahulu nabi diutus hanya kepd kaumnya, tetapi saya diutus kepd seluruh manusia." (HR. Bukhari & Muslim)
b.
Keistimewaannya di
hari kiamat Dr Anas ra., nabi Muhammad saw bersabda: "Saya yaitu orang
pertama yg diberikan syafaat pd hari kiamat nanti, nabi yg palling bannyak
pengikutnya di hari kiamat, & orang pertama yg mengetuk pintu surga"
(HR. Muslim).
c.
Keistimewaan
lainnya disebutkan di dlam riwayat Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda:
"Saya yaitu pemimpin anak-anak Adam pd hari kiamat nanti, saya orang
pertama yg dibangkitkan dr kubur, & saya orang pertama yg diberi syafaat
(oleh Allah) & orang pertama yg memberi syafaat (kepd ummat manusia)."
(HR. Muslim).
-
Peperangan Nabi
Muhammad Saw
Yang mendasari
peperangan nabi Muhammad Saw yaitu ayat-ayat berikut :
- "Telah
diizinkan (berperang) bagi orang-orang yg diperangi karena sesungguhnya mreka
dizhalimi." (Al-Hajj: 39).
- "Perangilah
di jalan Allah orang-orang yg memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas,
sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yg melampaui batas" (QS.
Al-Baqarah: 190).
Dlam hal ini ada
aturan-aturan perang, antara lain: Jangan membunuh anak anak, orang tua, orang
yg menyerah, pendeta & petugas rumah ibadah yg tidak menyerang, hewan tanpa
tujuan maslahat, jangan membunuh dgn cara yg sadis & berlebihan (Tafsir
Ibnu Katsir).
Dr sini jelas bahwa
peperangan nabi Muhammad saw yaitu sebagai upaya pembelaan trhadap hak, bukan
wasilah untuk islamisasi apalagi balas dendam. Adapun jumlah peperangan yg
diikutinya ada sebannyak 27 kali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar