Senin, 23 Maret 2015

Gunung Es Matematika


Tantangan unum bagi guru matematika kelas menengah adalah untuk menemukan cara mempromosikan pemahaman siswa tentang matematika. Model Gunung es yang dikembangkan oleh Freudenthal Institite untuk guru di Belanda dan Amerika ini mendukung pemilihan intervensi instruksional yang mudah diakses, urutan instruksional yang berpusat pada siswa. Model ini juga digunkan untuk mendukung guru berfikir tentang proses dan strategi yang digunakan oleh siswa belajar.

Siswa yang telah mencapai pemahaman formal harus dapat kembali ke pernyataan preformal, terutama ketika konteks baru dan asing ditemui. Bagi siswa yang berkebutuhan khusus dapat menyelesaikan masalah dengan menggunakan pendekatan informal atau preformal. Sayangnya, strategi formal sering disajikan dengan cara mengharuskan siswa untuk membuat koneksi strategi lain, yang akan sulit bagi siswa yang menggunakan model yang berbeda. Pada representasi preformal, siswa dipandu oleh guru tentang bahan ajar untuk menggunakan representasi preformal dan strategi yang diterapkan di berbagai situasi dan konteks.

Inti dari kegiatan ini melibatkan guru yang bekerja sama untuk mengidentifikasi representasi dan strategi terkait membahas bagaimana representasi ini mendukung pemahamamn siswa. Juga, guru mendiskusikan dan memutuskan apakah representasi diketegorikan sebagai informal preformal atau formal. Tujuan dari membangun gunung es matematika adalah untuk merangkum pengetahuan representasi kolektif guru dan bagaimana representasi saling terkait.

Ketika mengembangkan rencana pembelajaran bagi siswa yang membutuhkan intervensi individual, guru membanatu representasional mengindetifikasi titik awal yang tepat berdasarkan pengetahuan siswa sebelumnya. Pembangunan dan penerapan model gunung es dan jalur representasi berguna untuk guru dari semua siswa.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar